Nekat Naik Haji Ilegal, Dosen UIM Meninggal Terlantar di Gurun

Published:

Nekat berangkat haji dengan jalur ilegal, seorang jemaah haji asal Indonesia meninggal dunia di gurun pasir Arab Saudi. Jemaah itu berinisial SM, seorang dosen dari Universitas Islam Madura. SM berangkat haji dengan menggunakan visa ziarah multiple. Visa itu sebenarnya gak bisa dipergunakan untuk berhaji. Tapi karena SM gak sabar untuk ikut antrian jalur haji reguler, SM tetap nekat berangkat dengan visa itu.

Walaupun untuk itu dia harus mengeluarkan uang lebih banyak, mencapai 105 juta. Dan karena dia berangkat haji berdua dengan saudara ibunya, maka SM mengeluarkan uang sebanyak 210 juta. SM kabarnya berangkat pada 25 April lalu dan sempat berhasil masuk Makkah. Tapi mengingat protokol Arab Saudi yang semakin ketat, SM dan 10 WNI lain langsung kena razia dan dipaksa keluar ke Jeddah.

Tapi ternyata SM nggak nyerah, dia balik lagi bersama dua rekannya berinisial S dan J naik taksi gelap buat menyelinap masuk Makkah lewat rute gurun. Naasnya, di tengah jalan sopirnya panik karena takut ditangkap patroli. Akhirnya supir itupun memaksa SM dan dua rekannya turun di tengah gurun. Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki di tengah cuaca panas yang ekstrim dan tanpa bekal air yang cukup.

Akhirnya SM, J dan S ditemukan oleh aparat keamanan Arab Saudi lewat drone pada 27 April lalu. Tapi saat ditemukan, SM sudah dalam kondisi gak bernyawa dan dua rekan lainnya dalam kondisi kritis karena dehidrasi berat. Kabar ini bikin kaget dan sedih orang-orang yang mengenal SM, baik tetangga maupun rekan kerjanya. Apalagi empat hari sebelum berangkat, dia sempat pamit ke Ahmad, selaku Rektor Universitas Islam Madura. Ahmad sempat tanya soal legalitas travel dan visa yang dipakai. “Waktu itu dia merasa aman dan yakin. Juga minta didoakan saja”, ucap Ahmad. Tetangga sekaligus kerabatnya, Ahmad Asir juga sempat memperingati SM agar beribadah haji sesuai prosedur dan antrian.

Tapi lagi-lagi, SM mengaku bahwa perjalanannya akan aman. Peristiwa ini dikonfirmasi langsung oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Yusron B Ambary. Saat ini jenazah almarhum SM masih berada di rumah sakit Makkah untuk proses visum. Kita tentu turut berduka cita dengan meninggalnya SM. Semoga ini menjadi pelajaran penting buat siapapun agar berhajilah sesuai prosedur.

Haji, memang adalah salah satu ibadah penting dalam Islam. Karenanya, banyak sekali umat Islam terutama di Indonesia yang terobsesi untuk melaksanakan ibadah itu. Banyak umat Islam melakukan berbagai cara agar bisa melaksanakan rukun ke lima Islam itu. Bahkan ada yang nekat dengan melakukan perjalanan dengan jalan kaki atau dengan naik sepeda. Ibadah haji, walaupun merupakan salah satu ibadah wajib, tapi kewajibannya tidaklah mutlak.
Haji, hanya diwajibkan bagi orang-orang yang memang mampu. Dan mampu di sini juga bukan sekedar mampu secara finansial saja, tapi meliputi mampu secara fisik, dan mental. Jadi kalau memang belum mampu untuk semuanya itu, mestinya gak usahlah memaksakan diri. Apalagi dengan menggunakan jalur ilegal. Yuk beragama dengan akal sehat!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img