Netizen Malaysia Sewot Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi UNESCO

Published:

Netizen Malaysia ngadi-ngadi deh. Masa mereka sewot gara-gara Bahasa Indonesia naik kelas jadi salah satu bahasa resmi organisasi dunia. Nyebelin kan?

Jadi, pada akhir November lalu Bahasa Indonesia dinobatkan jadi salah satu bahasa resmi United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Bahasa Indonesia jadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi dalam sidang umum UNESCO. Berita bagus ini diangkat Presiden Jokowi di akun media sosial miliknya. Rupanya, ada yang baper. Netizen Malaysia kecewa dengan berita itu, terus komen ngadi-ngadi. Kata mereka, yang seharusnya dinobatin jadi bahasa resmi UNESCO itu Bahasa Melayu. Klaim mereka, bahasa yang digunakan Indonesia adalah Bahasa Melayu. Hadeh…

Gini ya. Anggapan bahwa Bahasa Indonesia itu bagian dari Bahasa Melayu itu nggak tepat. Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbud Ristek, Muhammad Abdul Khak, bilang Bahasa Indonesia itu bahasa negara. Nah, Bahasa Melayu adalah bagian dari bahasa daerah di Indonesia. Ada lebih dari 80 bahasa Melayu yang jadi bahasa daerah di Indonesia, katanya. Udah gitu, Malaysia sama sekali nggak terlibat dalam upaya mengangkat Bahasa Indonesia jadi bahasa resmi UNESCO.

“Dan nama yang kita ajukan bahasa Indonesia, bukan bahasa Melayu,” kata Khak.

Khak juga bantah klaim bahwa Presiden Jokowi setuju bahasa Melayu jadi bahasa ASEAN. Indonesia, katanya, tetap ngajuin Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN. Jadi jelas ya, netizen tetangga kita lagi baper terus tantrum. Nah, kita nggak usah ikut-ikutan tantrum. Kita santuy aja sambil mensyukuri capaian yang membanggakan ini. Setuju, kan?

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img