Lagi viral nih video ceramah Abdul Somad yang mengkritik program Makan Bergizi Gratis (MGG) presiden Prabowo Subianto. Somad bilang, tugas negara tuh bukan ngasih makan anak, tugas negara tuh ngasih kerja pada bapaknya. “Anaknya diurus bapaknya, ngapain negara urus,” ucapnya. “Bagaimana anak dikasih makan dari APBN, sementara ayahnya dibiarkan tidak punya pekerjaan,” “Negara menyediakan lapangan kerja, bapaknya punya gaji, ngasih makan bergizi anaknya, begitu konsepnya,” lanjut Somad, seperti hendak ngajarin Pak Presiden. Video kritikan Somad diposting akun Tiktok @sahabatuaschannel.
Video tersebut sudah dilihat oleh lebih dari 4 juta orang dengan 26 ribu komentar. Banyak yang kontra terhadap isi ceramah itu, walaupun ada juga sih yang setuju dengan pernyataan Somad. “Begini loh, bahan untuk makan gratis itu dari sayur, lauk, beras, buah dll, Itu semua dibeli dari petani atau pedagang lokal. Pastinya akan membuat ekonomi berputar, insya Allah rakyat akan sejahtera,” tulis seorang netizen yang kontra. “Urusan Politik biar ahli politik yang bicara, urusan Agama biar ahli Agama. paham?,” tulis netizen lain. “Dari makan gratis membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat karena dikelola oleh masyarakat, penjual di pasar, petani ikut merasakan manfaat dari makan gratis,” tulis yang lain lagi.
Yang pro bilang: “Mending sekolah gratis dari pada makan gratis,” tulis seorang netizen yang pro. “Iya benar pak ustad, pak presiden saya setuju dengan pak ustad boleh kah diganti dengan memberi lapangan kerja,” tulis netizen lainnya. Pemerintah memang sedang memulai program Makan Bergizi Gratis. Ini merupakan program andalan yang ditawarkan pasangan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran saat kampanye Pilpres kemarin. Lumrah kalau kemudian, program ini menjadi prioritas untuk segera diwujudkan.
Demi terlaksananya program ini, Presiden pun menginstruksikan penghematan pada beberapa sektor di setiap kementerian dan departemen. Tapi, penghematan yang dilakukan pemerintah tidak sampai menyentuh anggaran gaji pegawai. Sehingga, tidak mungkin penghematan yang dilakukan sampai harus memecat pegawai. Narasi banyak pegawai yang kehilangan pekerjaan akibat penghematan adalah tidak benar. Jadi kalau tujuan Somad mengkritik itu atas dasar karena banyak orang yang tidak bekerja karena program itu, salah besar.
Justru, program ini akan menciptakan pekerjaan atau peluang baru, buat masyarakat. Untuk menyajikan makanan gratis kan diperlukan bahan dasarnya, mulai dari beras, sayur, lauk dan bahkan pekerjanya. Itu artinya, ini akan menjadi peluang bisnis dan pekerjaan buat masyarakat setempat. Presiden Prabowo sendiri optimis program ini akan mendorong daya saing dan membantu transformasi perekonomian nasional. Alasannya, karena program ini akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dan semua lapisan masyarakat. “Seluruh daerah akan meningkat pertumbuhan ekonominya, karena uang berputar di desa, di kecamatan, di kabupaten,” ucap Presiden Prabowo.
Siapapun, termasuk Abdul Somad boleh saja mengkritik pemerintah. Tapi sebaiknya kritik disampaikan dengan data yang akurat. Jangan hanya karena faktor enggak suka atau karena bukan pilihan saat Pilpres kemarin. Yukk cerdas dalam mengkritik!