Pengasuh di Batang, Jawa Tengah Cabuli 14 Santriwatinya

Published:

Jakarta, PIS – Kasus kekerasan seksual di pesantren terjadi lagi. Terbaru, terjadi di sebuah pesantren di Batang, Jawa Tengah. Sama seperti kasus kekerasan seksual di sejumlah pesantren, pelakunya adalah pengasuh pesantren itu. Korbannya mencapai 14 santriwati.

Modusnya, pelaku membangunkan para santriwati, membawa mereka ke kantin, lalu menjanjikan akan diberikan ‘karomah’. Pelaku kemudian menikahi para korban dengan dipaksa, lalu meniduri, dan memberi uang jajan. Para korban didoktrin untuk tidak mengadu ke orangtua dan ‘manut’ sama kiai.

Menurut Polda Jawa Tengah, kasus pencabulan dan persetubuhan di bawah umur ini terjadi dalam kurun waktu 2019 sampai 2023. Akibat tindakan bejat pelaku, 8 santriwati mengalami luka yang serius. Kepolisian masih mengembangkan kasus ini untuk melihat kemungkinan bertambahnya korban.

Pelaku sudah ditetapkan jadi tersangka dan akan terancam hukuman penjara 15 sampai 20 tahun. Saking mengegerkannya kasus ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut hadir dalam konferensi pers yang diselenggarakan Kapolres Batang dan Kapolda Jawa Tengah.

Akibat kasus ini, pesantren itu akan dievaluasi pemerintah setempat untuk memastikan tidak ada lagi kejadian serupa. Apa yang terjadi ini semakin menguatkan pandangan betapa rentannya santri di lingkungan pesantren. Karena itu, orangtua harus lebih selektif dalam memilih lembaga pendidikan agama yang terbaik untuk anaknya.

Bagi pimpinan pesantren, kasus ini harus jadi catatan penting agar terus mengawasi kinerja para pembantunya. Sehingga peluang terjadinya kasus kekerasan seksual di lingkungan pesantren bisa diperkecil. LAWAN PREDATOR SEKS DI LINGKUNGAN PESANTREN!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img