PENJUAL ES THE YANG DILECEHKAN GUS MIFTAH, MALAH DIDUKUNG ADMIN IG MANCHESTER UNITED

Published:

Tindakan Gus Miftah melecehkan dan membentak penjual es teh di depan khalayak umum memang keterlaluan. Lumrah kalau kemudian banyak netizen menghujat Miftah dan mulai mempertanyakan kapasitasnya sebagai seorang ustad. Belakangan bahkan banyak netizen yang meminta Presiden Prabowo Subianto memecat Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama. Tak ayal karena gerakan netizen, Presiden Prabowo memerintahkan Miftah untuk segera minta maaf kepada korban.

Miftah pun kini sudah minta maaf. Kita tentu menghormati permintaan maaf Miftah. Tapi ini harus benar-benar menjadi pelajaran buat Miftah dan kita semua. Orang kecil bukanlah objek untuk dilecehkan. Di agama manpun, kaum papa justru harus menjadi sasaran kebaikan kita semua. Percuma menjadi ustad, menjadi penceramah kalau perilakunya justru tidak mencerminkan apa yang diucapkan.
Sekadar menyegarkan ingatan, kisah Miftah ini bermula saat beredar video Miftah melecehkan bapak penjual teh. Saat itu Miftah sedang mengisi pengajian ”Magelang Bersholawat” yang diadakan pada 20 November lalu. Ketika dia berceramah, terlihat di antara jamaah bapak penjual es teh.

Sebagian jamaah meneriakkan permintaan agar Miftah memborong es teh itu. Mendengar itu, Miftah kemudian bertanya: “Es tehmu masih banyak enggak?
“Masih,” jawab yang ditanya.
“Ya sana dijual, g*bl*k,” ucapnya dengan nada kasar.
“Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir,” sambungnya.

Parahnya, pernyataan Miftah ini justru disambut gelak tawa penceramah lain yang ada di sampingnya. Wajarlah kalau kemudian terdengar kemarahan netizen menghujat tindakan Miftah. “Lebih baik jualan es teh daripada jualan agama,” ujar seorang netizen. ”Awal kehancuran Miftah, semoga nanti gantian bapaknya yang sukses dianya yang jualan es teh”, ujar salah satu netizen.

Yang menarik, kasus pelecahan Miftah kepada penjual es teh ini juga menjadi perhatian admin akun Istagram klub sepakbola asal Inggris Mancherter United. Rabu kemarin, akun itu memposting foto para pemain MU yang sedang mengangkat tropi yang mereka raih. Di captionnya, admin MU menulis: Menjunjung es teh maupun menjunjung tropi keduanya sama-sama mulia. Caption ini jelas menyindir tindakan Miftah yang melecehkan bapak penjual es teh. Tapi nanti dulu….

Pasca dilecehkan netizen, nasib baik justru diperoleh bapak penjual es teh, bapak Sunhaji. Banyak netizen berempati dan kemudian memberi sumbangan buat Pak Sunhaji. Seorang netizen bahkan berjanji akan memberi modal usaha sebesar 100 juta. Netizen lain akan memberi beasiswa kepada kedua anak Sunhaji. Miftah sendiri, sebagai bentuk permintaan maaf akan memberangkatkan Sunhaji dan keluarga untuk pergi umrah.

Tentu kita semua ikut senang dengan rezeki yang diperoleh Bapak Sunhaji pasca dilecehkan Gus Miftah. Tapi tetap yang penting, masyarakat juga belajar tentang keadaban kita bermasyarakat. Tindakan melecehkan orang kecil bukanlah tindakan yang dibenarkan. Apalagi dilakukan seorang pemuka agama yang seharusnya menjadi teladan. Apalagi pemuka agama ini Utusan Khusus Presiden

Semoga ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua. Yuk bertindak dengan penghormatan dan penghargaan kepada saudara dari semua kalangan!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img