Jakarta, PIS – Para suster Katolik di Desa Naob, Nusa Tenggara Timur keren banget ya! Mereka mau wakafkan diri buat merawat dan menyembuhkan seribu lebih warga penderita kusta.
Itu udah dilakuin lebih dari 26 tahun terakhir loh. Terharu ya! Jadi, para suster itu mulai merawat warga penderita kusta di Desa Naob sejak 1996. Awalnya dari rumah ke rumah. Belakangan para suster membangun klinik terus jadi Rumah Sakit Kusta Bunda Pembantu Abadi pada 2007.
Desa terpencil di pedalaman Pulau Timor itu kaya kampung pembuangan. Banyak warga penderita kusta dari berbagai tempat dikirim ke sana. NTT masuk sepuluh besar provinsi dengan kasus kusta terbanyak.
Menurut data Dinas Kesehatan NTT nih, penderita kusta di sana mencapai 400 orang per tahun! Salah satu suster berhati mulia itu namanya Suster Maria Verona. Suster Maria dan belasan suster lainnya di rumah sakit itu berasal dari Kongregasi Puteri Reinha Rosari atau disingkat PRR, sebuah tarekat Katolik.
Pas didatengin wartawan, Suster Maria lagi ngobatin jari kaki Lukas yang nyaris buntung. Ia enggak khawatir tertular dan jijik dengan luka menganga di hadapannya. Ia malah ngajak ngobrol dan sesekali bercanda dengan Lukas yang meringis menahan perih.
Jari Lukas tersisa dua, tiga jari lainnya sudah putus karena dimakan bakteri leprae. Banyak loh pasien yang dijemput langsung dari tempat tinggal mereka, termasuk Lukas. Stigma membuat penderita kusta mengasingkan diri ke kebun atau tempat yang jauh dari pemukiman.
Nggak cuma Lukas nih, bestie. Ternyata, 50 pasien kusta lainnya juga menjalani perawatan pada Oktober 2022. Setiap minggu, pasti ada aja warga penderita kusta yang dateng. Paling cepat, pasien menjalani perawatan selama satu tahun.
Tapi ada yang sampe dirawat bertahun-tahun dan harus diamputasi. Sedih banget… Kata Suster Maria Alexia yaitu penanggung jawab rumah sakitnya, para suster dituntut buat nganggep pasien kayak keluarganya sendiri.
Semangat ini diwarisin dari mendiang Mgr Gabriel Manek, pendiri tarekat PRR. Gabriel dikenal sebagai sosok yang sangat perhatian dengan warga penderita kusta di NTT. Para suster juga melayani pasien tanpa melihat latar belakang, seperti Ustaz Abdul Malik, tokoh muslim setempat.
Keren banget ya para suster ini! Kebaikan mereka sangat menyentuh hati. Semoga kebaikan para suster bisa jadi contoh bagi kita semua buat terus menebar kebaikan ya!