Saudi Arabia yang selama ini dikenal kolot dan konservatif, di tangan Mohammad bin Salman (MBS) benar-benar berubah. MBS terus mereformasi sejumlah kebijakan yang dianggapnya tidak sejalan dengan visi Arab Saudi 2030. Termasuk sistem Pendidikannya.
Saat ini, semua materi pelajaran di sekolah yang isinya sikap bermusuhan terhadap Israel dihapus. Bahkan, semua interpretasi ayat-ayat Al-Quran dll yang nuduh Yahudi dan Kristen bersekongkol ngelawan Islam juga udah dihapus. Salah satunya soal materi “Menentang Permukiman Yahudi di Palestina” yang juga ikut dihapus di kurikulum 2022-2023.
Nggak cuma itu, perubahan juga terjadi dalam tema-tema lain, seperti isu gender. Jadi, materi-materi pelajaran sekarang dibikin lebih toleran, lebih moderat dan promosiin perdamaian.
Kata CEO Institut Pemantauan Perdamaian dan Toleransi Budaya dalam Pendidikan Sekolah (IMPACT-se), Marcus Sheff, langkah ini dilakuin di tengah tren moderasi dalam hubungan dengan Israel. Belakangan ini, isu normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tengah jadi sorotan.
Walaupun belum ada pengumuman resmi, MBS udah nunjukin sikap yang lebih terbuka terhadap Israel dalam beberapa tahun terakhir. Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Putri Rima binti Bandar Al Saud, bilang Israel menjadi bagian dari gagasan besar Timur Tengah yang bersatu, terintegrasi, dan makmur seperti tercantum dalam Visi Saudi 2030.
Putri bilang, Saudi nggak cuma pengenn menormalisasi hubungan dengan Israel. Tapi juga ingin ke depan Israel bergabung dalam organisasi Timur Tengah. Katanya, Saudi pengen Timur Tengah jadi blok terintegrasi seperti Uni Eropa yang menjadi kumpulan negara yang berdaulat.
Arab Saudi lagi gencar-gencarnya mengejar visi 2030 yang digagas MBS. Visi ini tujuannya untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi terhadap minyak. Selain luncurin sejumlah proyek dan kebijakan yang tujuannya buat ngedorong transformasi ekonomi dan sosial. Arab Saudi juga perbaikin hubungan dengan negara-negara lain, yang terbaru dengan Iran.
Saudi tambah keren aja ya !