Setahun Pasca Aksi Protes Soal Jilbab, Lebih Dari 500 Nyawa Melayang di Iran

Published:

Kondisi Iran dalam setahun terakhir menyedihkan banget. Bayangin, sehabis demonstrasi besar-besaran karena kematian Mahsa Amini tahun lalu, Iran masih mencekam. Amini tewas di dalam tahanan setelah ditangkap karena dianggap nggak memakai jilbab dengan ‘benar’. Kelompok Pembela HAM di Iran nyatet sekitar 500 nyawa melayang akibat demonstrasi. Mirisnya, 71 korban diantaranya masih berusia anak. Bahkan, ada korban yang baru berusia 7 tahun bernama Hasti Narouei.⁠

Narouei jadi satu dari 66 korban tewas akibat tindakan aparat keamanan pada 30 September lalu yang dikenal dengan ‘Jumat Berdarah’. Pas kejadian, Narouei dan neneknya lagi menghadiri ibadah Jumat pas pasukan keamanan menyerbu kerumunan aksi. Dia mati lemas sehabis kepalanya dihantam pake tabung gas air mata. Sarina Esmailzadeh, 16 tahun, tewas dalam sebuah aksi protes sehabis aparat keamanan menggebukinya pake tongkat anti huru-hara. Pemerintah Iran ngeklaim kalo Sarina tewas karena melompat dari gedung.⁠ Asra Panahi, 15 tahun, tewas setelah dihajar aparat keamanan pas sekolahnya diserang aparat keamanan pada Oktober tahun lalu. Sekolah itu diserang setelah Panahi dan murid-murid perempuan lainnya menolak menyanyikan pujian buat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khomeini.

Di luar kasus-kasus tadi, ada banyak serangan terhadap aksi protes yang nyebabin kematian. Pemerintah Iran nampaknya nggak peduli sama aksi protes yang massif buat perjuangin hak berpakaian bagi kaum perempuan. Bukannya melonggarkan, mereka malah makin memperketat aturan berpakaian perempuan. UU penggunaan jilbab direvisi. Dalam revisinya, hukuman bagi yang melanggar adalah 10 tahun penjara dan denda sebesar 129 Juta. Pemerintah Iran juga masang CCTV di berbagai kota buat ngawasin sekaligus negakin hukum wajib jilbab. Kepala polisi, Ahmad-Reza Radan, bilang ‘berurusan dengan perempuan yang nggak mengenakan penutup kepala’ sebagai ‘tugas agama dan kewajiban hukum’. Hakim Agung Iran minta pengadilan tugasin ‘hakim khusus’ buat kasus-kasus yang berkaitan dengan pengetatan aturan pemakaian jilbab.

Pemerintah Iran nampaknya nggak peduli soal kondisi HAM yang mengerikan di negaranya sendiri. Buat mereka, tubuh perempuan harus ditertibkan. Titik! Nggak peduli seberapa besar ongkos yang harus dibayar buat itu. Solidaritas kita untuk kaum perempuan Iran!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img