Taliban Bakar Alat Musik

Published:

Taliban bikin geger lagi nih. Taliban baru-baru ini membakar sejumlah alat musik. Dalam foto yang dirilis Taliban, tampak beberapa pejabat berkumpul di sekitar api yang membakar gitar, harmonium, dan pengeras suara. Kata Menteri Amr Ma’ruf dan Nahi Mungkar-nya Taliban, Sheikh Aziz al-Rahman al-Muhajir, musik itu punya dampak berbahaya. Musik menyebabkan anak muda jadi tersesat dan masyarakat jadi hancur.

Asal tahu aja, nggak semua warga Afghanistan sama seperti Taliban yang bersikap anti musik. Afghanistan punya tradisi musik yang kuat. Tradisi musik Afghanistan nggak bisa dilepaskan dari pengaruh musik klasik Iran dan India, negara tetangga Afghanistan. Afghanistan juga punya pasar penikmat musik pop dengan tambahan instrumen elektronik dan ketukan tarian tradisional.

Jenis musik itu berkembang pesat selama 20 tahun terakhir di Afghanistan. Sayangnya, perkembangan musik itu berhenti sejak Taliban merebut kekuasaan kembali di Afghanistan pada Agustus 2021. Banyak musisi dan murid di sekolah musik milik pemerintah Afghanistan yang meninggalkan negara itu. Kabarnya tidak ada lagi aktivitas belajar-mengajar di sekolah musik itu.

Btw, sikap anti musik itu bukan cuma diyakini Taliban ya. Sebagian musisi di Indonesia yang ikutan hijrah juga punya sikap yang mirip-mirip. Mereka ogah bermusik lagi setelah makin tampak relegius. Bedanya, mereka nggak menghancurkan atau membakar alat musik punya mereka. Kalau pun itu mungkin dilakukan, tapi sejauh ini nggak diperlihatkan ke publik.

Musik pada dasarnya hanyalah sarana. Dan karena sarana, musik bisa digunakan untuk berdakwah dan mengajak kepada kebaikan. Inilah yang dilakukan Wali Sanga, Bimbo, Soneta, dan lainnya. Ayo, rawat terus warisan budaya dan kreativitas!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img