Trend “Day One di Neraka” Termasuk Penistaan Agama?

Published:

Sekarang sedang viral di Tiktok, video-video Hari Pertama di Neraka. Video-video itu menggambarkan apa rasanya kalau masuk ke neraka nanti. Tapi gambaran yang ditampilkan sama sekali tidak menakutkan. Yang terlihat justru penghuni neraka yang ceria dan gembira. Tapi konten ini bukannya diterima selalu dengan lapang dada. Banyak juga yang marah dan bahkan menuduhnya sebagai penistaan agama.

Isi video-video ini kreatif sih. Misalnya aja akun Tiktok @davidassa. Dia sama temen-temennya bikin video mereka seolah lagi berenang di kubangan laut api neraka. ”Hari pertama di neraka guys, bareng temen lama gua nih ternyata masuk neraka juga. Ayoo!! Kalian yang masih berdosa bakal ketemu gua di neraka,” katanya yang disambut sorakan temen-temennya. Ada juga yang bikin sambil bilang: ”Kadieu ka naraka, aing mah betah di dieu cuy”. Bahkan ada yang pake baju dan kacamata renang sambil pegang hape bilang ”hari pertama masuk neraka check”.

Sebagian netizen sih langsung mengecamnya. Misalnya ustadz Dennis Lim. ”Koko tuh sebenernya takjub ya. Ada yang sampe sepengen itu dianggap orang lucu demi konten, Bercandain hal-hal yang nggak boleh dibercandain” katanya. ”Mudah-mudahan Allah tutup dengan husnul khotimah, tobat, nyesel, jadi orang bertakwa, bismillah.” tegasnya. Konten kreator @andromeda_mercury juga mengecam trend ini di kontennya pada 4 Juni lalu. Andromeda menulis, ”Neraka dalam video AI diperlihatkan seperti tempat seru dan lucu” tulisnya. ”Padahal para sahabat Nabi Muhammad sampai pucat, menangis, dan sakit karena takut azab neraka. Sekarang? Neraka malah dibuat bahan viral. Allahu yahdik. Semoga Allah beri hidayah pada hati yang mulai keras”.

Trend AI Neraka emang lagi viral banget di Tiktok. Dengan nada kasual, visual yang memukau, dan premis yang absurd, konten ini mencampur humor gelap, visual AI, dan simbol keagamaan. Tapi wajar juga kalau banyak yang tidak nyaman. Di Islam, Kristen, Yahudi, neraka adalah simbol eskatologis. Yaitu tempat hukuman abadi bagi mereka yang menentang kebenaran ilahi. Neraka jadi simbol moral dan spiritual tertinggi tentang keadilan, konsekuensi, dan penghakiman. Dari perspektif agama konservatif, ini bukan cuma konten nggak sopan tapi menggoyang фондasi iman karena “menormalkan” dosa.

Tapi sebenarnya, banyak karya seni yang nampilin neraka secara nyata. Misal, lukisan The Last Judgment karya Michelangelo. Lukisan itu berisi orang berdosa diseret iblis ke neraka dengan wajah ketakutan dan tubuh disiksa dalam konteks keimanan Kristen. Atau ada juga Tafsir Ibnu Katsir atau karya klasik seperti Kitab al-Barzakh. Kitab itu menggambarkan kondisi akhirat dan siksa neraka dengan sangat konkret: ular raksasa, pohon zaqqum, azab kubur. Film South Park, The Simpsons, Family Guy berulang kali menjadikan neraka sebagai elemen komedi satir.

Kita hidup dalam zaman digital yang memungkinkan siapa saja menjadi narator simbol-simbol besar dunia, termasu neraka. Apakah harus otomatis dianggap penistaan agama? Tidak selalu. Kuncinya ada di niat dan narasi konten itu sendiri, respons publik dan dampak sosialnya plus kehadiran edukasi simbolik di ruang digital. Dan ya, konten kreator harus bijak, bukan hanya kreatif. Yuk bijak dalam bersikap!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img