Ustadz Derry Sulaiman dijuluki Kristen Hunter. Dia dianggap sengaja memualafkan beberapa selebritas dari kalangan non-Muslim. Di antaranya Richard Lee dan Bobon Santoso. Masalahnya, beredar kabar Ustadz Derry menjebak Bobon jadi mualaf. Dikatakan, kolaborasi Bobon dan Ustadz Derry hanya untuk bikin konten masak besar buat masyarakat di momen Ramadhan, bukan buat jadi Muslim. Apalagi beredar juga kabar pengakuan Bobon dirinya belum 100 persen yakin jadi mualaf. Dia juga dikabarkan masih berdoa dengan cara Kristen. Ditambah, info dari istri Bobon, Cheryl Ruan, yang mengaku nggak tahu soal keputusan Bobon jadi mualaf.
Merespons itu, Ustadz Derry bilang keberatan dijuluki Kristen Hunter. Itu dia sampaikan di channel YouTube Curhat Bang pada 24 Maret lalu. Di podcast itu, Ustadz Derry ngobrol bareng Denny Sumargo dan Coki Pardede. Ustadz Derry mengaku nggak pernah memburu orang Kristen. “Justru orang Kristen yang mencari saya,” katanya bercanda. Dia juga paham kalau julukan itu cuma buat bercandaan. Apalagi yang ngasih gelar itu komedian, Tretan Muslim. Tapi dia tetap ngerasa perlu klarifikasi biar nggak salah paham. Ustadz Derry ngejelasin, dia nggak pernah maksa atau punya niat khusus ngajak orang pindah agama. Beberapa seleb yang akhirnya mualaf bareng dia itu emang udah tertarik sendiri sama Islam, katanya.
Ustadz Derry bilang dia nggak pernah ngajak mereka masuk Islam, apalagi maksa. Semua itu murni panggilan hati mereka sendiri, katanya. Dia bilang cuma berbagi ilmu dan cerita tentang Islam, selebihnya keputusan mereka sendiri. Dia juga ngajak semua orang buat tetap saling menghormati perbedaan agama. Dalam Islam, ada prinsip yang jadi rujukan soal beragama. “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam),” surat Al-Baqarah ayat 256. Menurut ahli tafsir al-Quran asal Indonesia, Prof. Quraish Shihab, ayat ini nunjukkin Islam membebaskan setiap orang memilih keyakinannya sesuai keinginannya.
Tujuan utama beragama itu kedamaian batin dalam diri manusia. Tujuan utama itu nggak akan bisa tercapai kalo ada unsur keterpaksaan. Karena itu, penting bagi mualaf untuk jujur dengan dirinya sendiri. Nggak perlu sungkan atau malu jika memang merasa belum siap jadi mualaf. Pindah agama itu keputusan besar. Dibutuhkan pergumulan pikiran dan pertimbangan yang kompleks. Dalam Islam ada konsep hidayah. Yaitu, petunjuk dari Allah yang membuat hati mantap mengambil keputusan tertentu setelah pergumulan pikiran yang dalam.
Hidayah itu prerogatif Allah. Bisa datang dalam waktu dekat, tapi bisa sebaliknya. Karena itu, biarkan hidayah yang menuntun ke mana kaki melangkah. Ada kisah yang populer soal hidayah dalam Islam. Jadi, Nabi Muhammad pengen banget pamannya, Abu Thalib, untuk bersyahadat. Itu karena besarnya cinta nabi kepada pamannya itu. Dia yang mengasuh nabi sejak kecil. Dia juga yang pasang badan setiap pembesar Quraish pengen mempersekusi nabi. Doa nabi supaya pamannya itu besyahadat sudah nggak terhitung. Ajakan dengan penuh lemah-lembut dari nabi juga sudah nggak terhitung. Tapi sampai akhir hayatnya, paman nabi itu nggak pernah bersyahadat.
Nabi sedih banget. Sampai-sampai turun ayat 56 surat al-Qashash yang bunyinya, “Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” Hidayah itu prerogatif Allah. Tugas kita hanya diminta menampilkan Islam yang rahmatan lil alamin. Yuk, beragama dengan akal sehat!