Walikota Depok Kebangetan, Banyak SDN Bakal Digabung

Published:

Jakarta, PIS – Bestie PIS, Walikota Depok, Mohammad Idris, kelewatan banget deh. Masa dia mau menggabungkan 25 SDN di Depok. Rencana sinting Walikota Depok itu diungkap Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G).

Rencana itu terbongkar setelah P2G bikin investigasi pasca rencana penggusuran SDN Pondok Cina 1. Menurut P2G, dalam Surat Keputusan (SK) Walikota Depok tahun 2020 disebut ada rencana penggabungan SDN.

Dalam SK itu, dari 246 SDN di Depok bakal menyusut jadi 221 sekolah. Kata P2G, rencana penggabungan 25 SDN itu berbahaya banget bagi pendidikan. Bahkan, P2G menyebut apa yang dilakukan Walikota Depok itu edusida.

Edusida adalah upaya pemusnahan fasilitas atau bangunan sekolah secara masif. Dan aksi itu berpotensi ditiru secara luas. Karena itu, P2G mengecam keras upaya penggabung SDN di Depok itu.

Apalagi tidak ada penjelasan di balik rencana penggabungan itu. Walikota Depok memilih melakukannya dengan cara represif dan diam-diam. “Mestinya disampaikan secara jujur ke publik, khususnya ke guru, siswa dan orangtua,” kata P2G. 

Apa yang direncanakan Wali Kota Depok itu berpotensi melanggar hak pendidikan anak yang dijamin konstitusi. Juga berpotensi mengakibatkan kerugian secara psikologis bagi anak. 

Contoh sudah pernah terjadi SDN Pondok Cina 1, Bestie PIS. Gedung SDN Pondok Cina 1 rencananya dibongkar untuk jadi rumah ibadah. Masalahnya, Walikota Depok sama sekali tidak mempersiapkan rencana itu secara matang. 

Akibatnya, kegiatan belajar-mengajar di SDN Pondok Cina 1 jadi terganggu. Hak anak dalam mengakses pendidikan pun jadi hilang. Memang penggusuran SDN Pondok Cina 1 ditangguhkan karena kuatnya tekanan publik dari berbagai kalangan.

Tapi bukan berarti potensi itu tidak akan terulang lagi. Ayo Bestie PIS, kita kawal terus kasus ini. WALIKOTA DEPOK, STOP BERULAH LAGI!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img