Yayasan ini kelewatan banget deh. Mereka diduga selewengkan donasi untuk Palestina yang mereka kumpulkan. Nama yayasan itu adalah Yayasan Solidaritas Sosial yang beroperasional di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dugaan penyelewengan itu disampaikan Aliansi Pejuang Dakwah Balikpapan. Jadi, Yayasan Solidaritas Sosial mengumpulkan donasi sejak Januari 2023 untuk membantu warga Palestina yang sedang berjuang di tengah konflik. Tapi, bukannya diberikan ke Palestina, dana yang terkumpul hingga Rp 5,6 miliar itu 30%-nya malah habis buat operasional yayasan.
Donatur mulai curiga karena yayasan ini nggak transparan waktu diminta laporan penggunaan dana. Aliansi Pejuang Dakwah Balikpapan langsung bertindak dan melaporkan kasus ini ke Kemenag Balikpapan. Mereka bawa bukti kuat, mulai dari rekening koran, bukti transaksi, sampai chat yang memperkuat dugaan penyelewengan. Bayu, perwakilan aliansi, bilang, dana umat harus dipastikan sampai ke tujuan, yaitu warga Palestina. Kalau dugaan itu benar, apa yang dilakukan Yayasan Solidaritas Sosial jelas memprihatikan.
Itu melukai nilai solidaritas kemanusiaan yang memang kuat di Indonesia. Apalagi donasi ini digalang atas dasar simpati terhadap penderitaan warga Palestina. Penyelewengan terhadap donasi bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga pengkhianatan atas empati kita bersama. Pelakunya harus dihukum berat sebagai efek jera dan peringatan buat semua pihak. Donasi adalah amanah, bukan alat buat memperkaya diri. Karena itu, sebagai calon donator kita harus kritis dan teliti dalam memilih lembaga penyalur donasi. Jangan sampai solidaritas kita dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang nggak bertanggung jawab.
Yuk, kritis dan teliti sebelum berdonasi!



