Gara-gara melarang perayaan Tahun Baru, Ustadzah Tria Meriza dikecam influencer media sosial Permadi Arya alias Abu Janda. Dengan nada ketus, Abu Janda bilang oknum muslim yang sok-sokan ngelarang Tahun Baru, otaknya norak bin ribet. Tria memuat larangan perayaan tahun baru itu di Instagramnya. Tria bilang Tahun Baru Masehi itu milik umat Kafir, khususnya umat Nasrani. Tria cerita bahwa Tahun Baru yang dirayakan setiap 1 Januari itu awalnya ditetapkan Kaisar Julius Caesar tahun 46 Sebelum Masehi dan akhirnya diresmikan Pemimpin Tertinggi Katolik, Paus Gregorius XII tahun 1582.
Penetapan ini akhirnya diadopsi oleh seluruh negara di Eropa Barat yang sebagian besar beragama Kristen. Kata Tria bentuk perayaannya bermacam-macam, mulai dari ibadah sampe ngadain kegiatan non ibadah kayak ikut karnaval, berolahraga, dan lainnya. Tria percaya pelarangan itu memang ditetapkan dalam Al Quran dan Hadits. Dia mula-mula merujuk surat Al Baqarah ayat 104 yang mengharamkan kaum muslimin menyerupai kaum kafir. Tria juga menyebut Hadits Riwayat Ahmad yang menyatakan haram hukumnya bagi umat muslim menyerupai kaum kafir. Jadi karena umat Islam tidak boleh menyerupai kaum kafir, sementara perayaan Tahun Baru itu adalah perayaan kaum kafir, maka haram hukumnya umat Islam merayakan Tahun Baru. Langsung deehh postingan ini ditanggapi sama Abu Janda di Instagramnya pada 29 Desember lalu. Sambil geleng-geleng kepala Abu Janda bilang kemaren haram ngerayain Natal, sekarang haram ngerayain Tahun Baru. Abu Janda bilang banyak kok negara-negara Muslim yang merayakan Tahun Baru.
Misalnya aja Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar pada ngerayain tahun baru. Abu Janda bilang: ”Oknum muslim di Indonesia yang sok-sokan ngelarang Tahun Baru, otaknya norak bin ribet” Sikap Tria ini sebenarnya memang sudah lama dikenal di dunia Islam. Dalam sejarah ada pendakwah yang melarang perayaan Tahun Baru dengan alasan Tahun Baru Masehi itu milik orang kafir. Menurut mereka, tahun barunya kaum Muslim itu ya Tahun baru Islam yang dimulai pada 1 Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Tapi tafsiran ini sudah perlahan-lahan ditinggalkan. Banyak ulama sekarang melihat Al Quran dan Nabi Muhammad sebenarnya meminta umat Islam jangan meniru kaum kafir yang di masa Nabi hidup terus memusuhi Nabi.
Kafir yang dimaksud di sana bukanlah umat Kristen. Karena itulah di banyak belahan dunia Islam, perayaan Tahun Baru sangat umum dilakukan. Di Arab Saudi, misalnya. Di tahun baru kali ini, perayaan Tahun Baru diadakan di Gedung tertinggi di sana dengan dilengkapi kombinasi petasan, kembang api, pertunjukan lampu LED, dan tampilan laser yang memukau. Juga ada pertunjukkan drone dan kembang api selama 50 menit. Begitu juga di Kuwait dan Qatar ada perayaan tahun baru dilakukan secara meriah dengan pesta kembang api. Mudah-mudahan saja umat Islam dunia mau bersikap lebih terbuka. Masak perayaan tahun baru dianggap sebagai sebuah kegiatan yang haram dilakukan? Selama perayaan tahun baru dilakukan secara sehat, bermakna, dan tidak melanggar norma sosial atau agama, sah-sah aja dong.
Yuk beragama dengan akal sehat!
KATEGORI: KEBERAGAMAN