Niatnya mau terlihat heroik, eh malah salah info. Ini nih yang dilakuin politikus PDIP sekaligus anggota DPR RI, Adian Napitupulu. Kemarin Adian mendatangi Polda Metro Jaya buat pastiin berapa banyak massa pendemo yang ditangkap. Dia bilang pengecekan dilakukan dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR yang lagi melakukan fungsi pengawasan. Termasuk pengawasan UU Kepolisian agar nggak ada kekerasan dan sesuai prosedur. Dia juga membantah kedatangannya ke Polda Metro Jaya bukan atas suruhan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Tapi aksi spontannya sebagai wakil rakyat.
Adian bilang proses pemeriksaan terhadap massa pendemo berjalan sesuai aturan yang ada. Dia meminta polisi untuk bisa melepaskan massa pendemo jika terbukti nggak melakukan tindak pidana. Adian juga Adian mengaku sudah mendata massa pendemo yang diamankan kepolisian. Menurutnya ada sekitar 50-an orang yang ditahan. Tapi kepolisian memberikan pernyataan yang berbeda. Polda Metro Jaya membantah menangkap para pendemo kemarin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Ade Ary Syam Indradi, tekankan upaya pengamanan terkait unjuk rasa berjalan aman dan lancar. Ade juga pastiin nggak ada pendemo yang ditahan polisi. Yang sebenarnya yang ditahan kepolisian adalah anak-anak SMA. Polres Metro Jakarta Timur menangkap 159 siswa sekolah yang akan ikut melakukan aksi unjuk rasa di gedung DPR, Senayan. Ratusan anak SMA itu diamankan karena ikut ajakan bergabung di gedung DPR dari mulut ke mulut dan lewat Instagram. Tapi syukurnya nggak ada satupun dari mereka yang membawa senjata tajam.
Para siswa yang ditangkap akan didata dan pihak sekolah serta orangtua akan dipanggil untuk bikin pernyataan mengawasi anak-anaknya, terutama pas pulang sekolah. Pengamanan ini wajar, karena ratusan siswa ini harusnya belajar dong, bukan ikut-ikutan demo.
Mungkin pak Adian salah info kali ya. Harusnya sebagai wakil rakyat dia telusuri dulu informasi itu bener atau nggak. Daripada sampein hal yang sebenarnya belum terbukti kebenarannya.
Yuk, jadi wakil rakyat yang nggak grasak-grusuk!