Masak sih gara-gara menolak ajakan suami untuk berhubungan intim, sholat seorang istri tidak akan diterima Allah? Waduh, seriusan nih? Penjelasan ini disampaikan oleh seorang penceramah di akun instagram @taarufsalafy.id November lalu. Dia bilang seorang wanita yang sholeha nya luar biasa, yang jilbabnya sampe mata kaki, kalau nolak ajakan suami berhubungan di malam hari, dengan misalnya alasan malas mandi, sholatnya gak diterima. Menurut si ustadz, Perempuan dalam islam memang harus melayani suami. Itu karena Allah sendiri sudah bilang bahwa Allah menciptakan istri sebagai pasangan agar hidup suami bisa tenang. Si ustadz bilang, kalau istri gamau diajak, gimana mau tenang? Dan kalau hidupnya nggak tenang, suami bisa liar di luar sana.
Karena itulah si ustadz negesin buat ibu-ibu bahwa tugas mereka adalah MELAYANI suami. Jangan sampai suami merasa ada wanita yang membuat suami lebih tentram, kata dia. Kalau suami gak betah di rumah, dia mungkin akan poligami. Kalau misalnya gak diizinin, suami bisa nikah diam diam nikah siri di luar. Kalau ini terjadi, menurut si ustadz, istri jangan begitu aja nyalahin suami.
“Kadang-kadang kan emak-emak ini menyalahkan para suami, mata keranjang, padahal ada faktor yang membuat suami itu akhirnya lebih betah di luar” katanya.
“Lebih betah di warung kopi ketimbang di rumah”, lanjutnya.
Hmm… si ustadz ini kayaknya rasa ngasal ya? Bahwa suami – dan juga istri – harus dibuat betah di rumah, tentu nggak ada yang bantah. Tapi itu kan nggak berarti istri harus selalu menerima ajakan suami untuk berhubungan. Istri dan suami harus membina hubungan yang harmonis, tapi itu kan nggak berarti setiap kali diminta, istri harus bersedia melakukan hubungan. Dan masak sih, gara-gara itu, ibadah sang istri nggak akan diterima Allah. Seorang suami justru harus memahami bahwa istri bisa saja tak mau berhubungan karena ada banyak alasan di balik penolakan itu. Nggak semua penolakan istri bersumber dari alasan yang remeh, seperti “malas mandi.” Ada banyak istri yang harus menjalani hari-hari penuh dengan pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak, dan mungkin juga bekerja di luar rumah. Akibatnya, kelelahan fisik sering menjadi alasan utama mengapa mereka tidak memiliki energi untuk berhubungan intim.
Ada pula masalah kesehatan fisik, seperti nyeri, infeksi, kehamilan, atau pasca persalinan yang mengurangi hasrat seksual sang istri. Kondisi seperti gangguan hormonal atau menopause juga berpengaruh. Belum lagi stres akibat masalah keuangan di rumah atau konflik keluarga dapat membuat seorang istri merasa tidak nyaman secara emosional. Apalagi kalau hubungan emosional antara istri dan suami juga tidak terbangun dengan mesra. Menganggap tugas utama seorang istri adalah melayani suami agar tidak mencari kenyamanan di luar rumah, adalah pandangan yang merendahkan peran perempuan dalam rumah tangga. Penyebab keengganan istri untuk berhubungan sangat kompleks
Karena itu, suami harus lebih berempati. Apalagi kalau sampai merasa perlu berpoligami hanya karena merasa tidak puas dengan pelayanan istri. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang berlandaskan rasa saling menghormati, dan bukan hubungan yang hanya mengikuti tuntutan sepihak.
Yuk saling menghormati dan mengerti antar pasangan!
KATEGORI: P3ALD