Lagi rame nih soal film His Only Son. Film ini dianggap kontroversi dan menyesatkan umat Islam oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Tubagus Ace Hasan Syadzily. Karena itu, dia minta agar penayangan film ini dihentikan di bioskop dan dilarang tayang di semua platform. Ace bilang kisah dalam film nggak sesuai sama cerita nabi Ibrahim versi Islam. Dalam Islam diyakini Nabi Ibrahim punya dua anak yakni Nabi Ismail dan Nabi Ishak. Dalam film ini, Ismail putra Ibrahim dan Siti Hajar nggak diakui. Padahal kata Ace, Ismail itu sosok penting dalam Islam. Dia ini nenek moyang Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa ajaran Islam.
Ace juga mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI buat turun tangan. Pernyataan Ace ini dikritik banyak pihak, salah satunya Wakil Ketua Departemen Media dan Digitalisasi Program PP Pemuda Katolik, Fransiska Silolongan. Fransiska bilang permintaan itu mencerminkan sikap arogan dan nggak bijak. Itu nunjukin hasrat buat mendominasi ruang publik dengan berlandaskan mayoritanisme. Fransiska juga bilang, pelarangan film His Only Son cuma akan menghambat terwujudnya relasi sosial-keagamaan yang setara dan adil.
FYI,Film ‘His Only Son’ bercerita tentang kisah Abraham yang terinspirasi Alkitab Kristiani. Karena ini film religi Kristiani, tentu kisahnya menurut versi Alkitab. Dalam film itu diceritain Abraham diuji keimanannya oleh Tuhan untuk mempersembahkan putra tunggalnya, Isaac, di Gunung Moria. Dalam Islam sendiri ada dua versi pemahaman terkait siapa yang dikorbankan oleh Nabi Ibrahim. Sebagaian ulama ada yang berpendapat Ismail, sebagian ulama lainnya Ishak.
Film His Only Son udah dirilis pada 30 Agustus lalu di bioskop Indonesia. Film itu udah lulus sensor dari Lembaga Sensor Film (LSF) dan sudah sesuai menurut hukum yang ada di Indonesia. Jadi ironis banget kalo film itu dilarang tayang cuma karena nggak sesuai sama pemahaman kaum mayoritas di Indonesia. Ini sangat berbahaya karena bisa mengancam kemajemukan dan kesetaraan. Yuk hormati perbedaan!
