Jakarta, PIS – Pasangan selebritis Baim Wong-Paula Verhoeven dihujat di sosial media. Ini karena keduanya mendaftarkan merek ‘Citayam Fashion Week’ (CFW) ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI), Kemenkumham.
Pendaftaran dilakukan secara diam-diam pada 20 Juli lalu. Netizen geram karena keduanya ingin menguasai merek CFW. Padahal merek CFW bukan hasil kreasi Baim dan Paula! CFW dimulai oleh anak-anak muda yang nongkrong di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Anak-anak muda itu umumnya datang dari pinggiran Jakarta. Sebagian besar berasal dari Citayem, Bojonggede, dan Depok. Kawasan Sudirman itu mereka jadikan ajang pamer fesyen. Mereka tampil dengan kemeja flanel oversize, sneaker warna warni, celana model 90an, sampai jaket kulit.
Mereka bahkan memeragakannya layak model yang melakukan catwalk. Adu kreativitas di siitu yang mereka unggah di sosial media dan menjadi viral. Semula tidak sedikit yang memandang rendah kreativitas mereka. Munculnya istilah CFW adalah bagian dari cara pandang yang pejoratif itu.
Tapi belakangan CFW nampak mempesona. Sejumlah selebiritis dan politisi datang dan melakukan catwalk di sana. Satu diantaranya, ya Paula itu. Dia juga mendatangi rumah Bonge, satu di antara anak-anak yang viral di CFW.
Paula membawa uang Rp 500 juta untuk mengajaknya bikin event CFW. Paula bahkan ingin CFW dijadikan kegiatan tahunan. Bila langkah Paula cukup sampai di situ, mungkin ceritanya akan berbeda.
Masalahnya, dia mendaftarkan merek CFW ke PDKI atas nama perusahaannya! Enak aja! Dia bukan kreator CFW, tapi ingin mengklaim dan mematenkannya. Padahal mematenkan hak cipta dilakukan untuk melindungi kreator agar bisa sejahtera dari ide dan karyanya sendiri.
Karena itu, muncul berbagai tudingan negatif kepada Baim-Paula. Keduanya dianggap ingin mengambil keuntungan ekonomi dari merek CFW. Mereka berdua dianggap ingin mencuri ladang rezeki anak-anak muda kalangan bawah. Mudah-mudahan ini jadi pelajaran untuk Baim-Paula dan lainnya. JANGAN MENCURI DAN KLAIM IDE KREATIF ORANG LAIN!
