Jakarta, PIS – Perjuangan mengadvokasi hak para murid SDN Pondok Cina 1, Depok, nampaknya bakal lebih menantang. Itu karena tidak semua kelompok masyarakat memberikan dukungannya.
Contohnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212. Ketua Dewan Tanfidzi Kota Depok PA 212, KH Nurjaya, lebih mendukung pembangunan Masjid Agung Depok di atas lahan SDN Pondok Cina 1.
Keputusan Pemkot Depok membangun Masjid Agung Depok, kata dia, demi kebaikan dan kemaslahatan umat Islam. Karena itu, kata dia, PA 212 dan beberapa ormas akan terdepan membela keputusan Pemkot Depok agar pembangunan masjid itu bisa terwujud sesuai rencana.
Sikap yang sama sebelumnya juga ditunjukkan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Muhammadiyah, dan Persatuan Islam (Persis) Kota Depok. Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Depok, Haji Idrus Yahya menyayangkan upaya penggagalan pembangunan Masjid Agung Depok ini.
Sedikit info ya, SDN Pondok Cina 1 mau dialihfungsikan Pemkot Depok jadi Masjid Agung Depok. Masalahnya, Pemkot Depok tidak menyiapkan gedung baru bagi para murid SDN Pondok Cina 1.
Yang dilakukan Pemkot Depok cuma memindahkan begitu saja para murid ke 2 SDN lain yang fasilitas pendidikannya tidak memadai. Akibatnya, hak-hak para murid untuk mendapatkan akses pendidikan jadi terganggu, bahkan diabaikan.
Inilah yang mendorong para wali murid menolak rencana Pemkot Depok itu. Belakangan, perjuangan para wali murid itu mendapat dukungan dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Penting dicatat, mereka sama sekali tidak keberatan kalau lahan SDN Pondok Cina 1 mau dialihfungsikan jadi Masjid Agung Depok. Asal, lahan dan gedung baru SDN Pondok Cina 1 sudah disiapkan Pemkot Depok.
Tapi sayangnya, mereka, terutama PSI, malah diframing sebagai kelompok yang menolak syiar Islam. Ada kesan perjuangan mengadvokasi hak-hak murid SDN Pondok Cina 1 mau digeser jadi isu agama.
Mudah-mudahan kebenaran akan menemukan jalannya. Solidaritas kita untuk para murid SDN Pondok Cina 1!