Beredar Curhatan Mahasiswa PPDS Undip yang Tewas: Sekedar Beli Minum pun Susah

Published:

Kasus kematian dr. Aulia Risma, mahasiswa PPDS Undip, masuk babak baru. Voice note dari almarhumah ke ayahnya viral setelah diunggah oleh akun @najwashihab. Di voice note itu, dia nangis curhat soal rutinitas dan tekanan yang dia alami. Dia gak boleh ke kantin atau minimarket, buat sekedar beli minum. Aulia sampai harus minta tolong CS beliin minum pakai uangnya sendiri. Dia juga keluhkan jam kerja PPDS Undip yang lebih parah dibanding universitas lain.

“Pah, disini tuh programnya kacau banget. Aku tanya teman di UNS, mereka nggak 24 jam kayak di sini” keluhnya sambil nangis.

Dia juga ngeluh soal badannya, termasuk punggung yang sakit karena program kerja itu.
“Aku nggak tahu bisa bertahan atau nggak,” ucapnya lagi.

Yang bikin tambah sedih, 16 hari setelah Aulia meninggal, ayahnya, Moh Fakhruri, juga meninggal dunia. Kondisi ayahnya memburuk tepat setelah pemakaman Aulia.

Voice note ini memperkuat dugaan kita ya kalau kematiannya bukanlah sekedar masalah kesehatan aja. Tapi juga ada faktor lain, seperti eksploitasi kerja, tekanan senior, dan lain-lain.

Kita kawal terus ya kasus ini. Kalau terbukti karena perundungan atau anomali lainnya, semoga pihak terkait bisa berbenah dan bertindak tegas. Jangan sampai kita kehilangan calon dokter yang bakal selamatkan Indonesia di masa depan.

Yuk, ciptakan lingkungan pendidikan dan kerja yang aware sama kesehatan mental!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img