Jangan pikir teroris sudah nggak lagi jadi ancaman buat kita. Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri baru saja menangkap beberapa teroris di dua wilayah yang berbeda. 6 teroris itu juga berasal dari jaringan yang berbeda. 1 Teroris ditangkap di Sambas, Kalimantan Barat berasal dari jaringan Anshor Daulah (AD). Sedangkan 5 lainnya ditangkap di Sumatera Selatan berasal dari jaringan Jamaah Islamiah (JI).
Identitas para teroris ini masih belum bisa diumumkan karena masih dalam pemeriksaan lebih dalam. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bilang saat ini kepolisian sedang mengoptimalkan preventive strike. Preventive strike itu adalah teknik pencegahan dengan aksi penindakan. Teknik ini dilakukan untuk mengantisipasi serangan teror dengan mencegah sebelum para teroris beraksi. Yang dikhawatirkan adalah kondisi politik menjelang pemilu 2024 nanti.
Sebagai perbandingan, pada pemilu tahun 2019 lalu ada 6 aksi serang teror yang terjadi. Sekarang, kepolisian berusaha mengantisipasi agar kejadian itu tidak terulang kembali. Selain itu konflik Israel dan Hamas juga dinilai dapat berdampak pada menegangnya situasi di dalam negeri. Ini terjadi karena konflik internasional itu bisa memicu kemarahan berbasis agama di Indonesia. Kita harus terus mewaspadai ancaman terorisme.
YUK LAWAN TERORISME!