Di NTT Umat Kristen Gotong Royong Membangun Masjid

Published:

Kaum intoleran harus berkaca pada warga dusun Nanga Lanang Desa Lidi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini. Meski mayoritas masyarakat di sana beragama Kristen, mereka tak segan membantu kaum muslim di sana. Mereka bahkan dengan suka rela membantu mendirikan Masjid Al Hidayah, sebagai tempat beribadah umat muslim. Tak sekedar membantu dalam bentuk tenaga mereka bahkan membantu pendanaan dan bahan bangunan demi berdirinya masjid itu.

Gagasan mendirikan masjid itu juga merupakan gagasan bersama antara sejumlah tokoh Islam di sana dan seorang pastor bernama Hans Frungkie. Tak hanya memberi gagasan sang pastor juga memberi bantuan seng yang digunakan sebagai atap masjid. Bentuk toleransi masyarakat Kristen di sana tak berhenti dalam pendirian masjid. Mereka juga sering membantu umat muslim saat merayakan hari-hari besar atau hari-hari suci Islam. Menjelang Ramadhan, para pemuda gereja membantu membersihkan masjid itu. Memotong rumput di sekitaran masjid, memperbaiki jalan akses menuju ke masjid dan mengecat masjid.

Kegiatan serupa mereka lakukan saat menjelang hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Pada hari perayaannya pemuda gereja membantu parkir jamaah masjid.

“Saat salat Idul Fitri dan Idul Adha, yang ngurus parkiran atau pengamanan, pemuda Katolik. Kalau Natal dan Paskah, kami umat Muslim,” ujar Jainudin Koda, pengurus Masjid Al Hidayah.

Kedekatan umat muslim dan Kristen di desa Lidi memang sudah terjalin lama. Sebelum pembangunan masjid itupun kedua umat itu sudah hidup tentram. Saat perayaan Natal dan paskah, umat Islam juga sering dilibatkan dalam pengamanan gereja. Keberadaan gerejanya juga gak jauh dari masjid Al Hidayah. Kerukunan umat Islam dan Kristen sebenarnya bukan hal baru. Bahkan sudah ada saat awal penyebaran Islam oleh Nabi Muhammad. Peristiwa itu dikisahkan di semua sejarah Nabi Muhammad.

Peristiwa itu adalah hijrahnya kaum muslim ke Habasyah atau Ethiopia saat ini. Sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja yang beragama Kristen. Saat itu Nabi Muhammad mulai berdakwah terbuka kepada masyarakat di sana.24. Kaum Quraisy, sebagai kelompok berkuasa saat itu tidak terima dengan dakwah Nabi Muhammad. Mereka pun kemudian melakukan penindasan dan penganiayaan kepada orang-orang Quraisy yang telah menjadi pengikut nabi. Nabi tak berdiam, kemudian dia mengirim surat kepada raja Habasyah yang beragama Kristen untuk meminta perlindungan.

Permintaan itu pun dikabulkan oleh raja Habasyah. Kaum muslim pun kemudian banyak yang berhijrah ke negeri Kristen tersebut. Sejarah lain tentang kerukunan Islam – Kristen adalah saat Nabi Muhammad mempersilahkan umat Kristen beribadah di masjid. Saat itu sejumlah umat Kristen Najran bersilaturahmi ke Nabi Muhammad. Saat tamunya itu ingin melaksanakan ibadah, nabi pun kemudian mempersilahkan mereka menggunakan masjid. Dari apa yang terjadi di Desa Lidi NTT dan dua sejarah nabi itu, semestinya kaum intoleran itu malu saat menolak pembangunan gereja.

Tidak ada alasan untuk menolaknya. Karena Nabi Muhammad justru mencontohkan umat Kristen beribadah di masjid. Bahkan saat perang pun Nabi meminta umat Islam untuk jangan merusak tempat ibadah.

Yuk, kalau memang ingin meneladani Nabi Muhammad, teladani juga penghormatannya pada agama lain. Semua agama mengajarkan kedamaian. Semua agama menyerukan kebaikan. Yuk bangun toleransi, mari hidup bersama dalam kerukunan!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img