Drama Korea yang satu ini kelewatan banget! Ketika dunia mengutuk genosida Palestina yang dilakukan Israel, drakor ini malah mendukung Israel. Drakor yang dimaksud berjudul “When the Phone Rings”. Awalnya, drama ini berisikan kisah cinta, misteri, dan twist yang bikin gregetan. Tapi episode terakhirnya pada 4 Januari lalu gak sesuai ekspektasi netizen dan malah kebalikannya. Di episode itu karakter Na Yu Ri (diperankan Jang Gyu Ri) membacakan berita soal serangan udara di negara fiksi.
Serangan itu katanya dilancarkan Paltima ke Izmael, dimana warga Korea Selatan menjadi sandera. Kelihatan banget kan bahwa Paltima itu merujuk pada Palestina, sedangkan Izmael adalah Israel. Jadi film itu menggambarkan Palestina menyerang Israel. Dalam hitungan jam, media sosial penuh dengan tagar protes. Netizen menuding drama ini jadi alat propaganda geopolitik terselubung dan berat sebelah. “Saya suka banget drama ini, tapi ending-nya bener-bener bikin patah hati. Siapa yang setuju ide kayak gini?” tulis akun @taviladhaque di X.
“Mereka nggak berusaha nyamarkan apa-apa. Kita semua tahu maksudnya siapa,” tambah komentar lain.
Karena drama ini diadaptasi dari novel, masalah makin besar karena alur seperti ini nggak ada di versi novelnya. Novel aslinya cuma menyebut karakter Baek Sa Eon melakukan negosiasi di Argan, bukan di Izmael dengan latar konflik seperti di drakor itu. Netizen pun rame-rame nuntut klarifikasi dan permintaan maaf dari MBC, stasiun televisi yang menayangkan drama ini. Mereka juga menunggu permintaan maaf dari Sutradara Park Sang Woo, Produser Eksekutif Kwon Sung Chang, dan Penulis Kim Ji Woon. Tapi sampe sekarang, semua pihak itu memilih diam, yang justru bikin situasi makin panas.
Netizen pun gak pilih diam, mereka mainin rating drama ini sampe terjun bebas. Sebelumnya ratingnya 9,8, hampir menyentuh skor 10 di episode kedua terakhir. Sekarang? Anjlok jadi 6,8 dalam 48 jam setelah episode terakhir rilis. Netizen makin geram saat drama ini memborong empat penghargaan di MBC Drama Awards 2024. Aktor Yoo Yeon Seok dan Aktris Chae Soo Bin masing-masing menang Top Excellence dan Excellence Award. Kontroversi ini berujung pada ajakan untuk memboikot drama When The Phone Rings sampai memboikot total produksi MBC.
Apa yang dilakukan drakor ini memang mengherankan ya. Buat apa coba, mereka di ujung cerita tiba-tiba saja menyebut nama-nama yang mirip Israel dan Palestina. Celakanya lagi, mereka menggambarkan Israel sebagai ‘good guy’ dan Palestina sebagai ‘bad guy’. Wajarlah kalau ada aja yang menuduh si pembuat drakor ini sebenarnya agen propaganda Israel. Ini jadi pelajaran buat kita semua ya. Drakor bukan sekadar hiburan tapi punya pengaruh global yang besar. Apa yang dilakukan drakor itu bisa berdampak pada hilangnya simpati masyarakat pada Palestina yang sebenarnya merupakan korban. Si pembuat drakor harus sadar ada tanggung jawab moral yang nggak bisa diabaikan.
Kontroversi seperti ini gak bisa disepelekan dan justru bisa berdampak panjang. Semoga aja MBC sadar dan cepat-cepat memberikan tanggapan dan permintaan maaf. Stop memperalat industri budaya untuk kepentingan geopolitik sempit!
KATEGORI: SOLIDARITAS SOSIAL