Erick Thohir Terima Suap 50 Miliar terkait Megakorupsi Pertamina?

Published:

Beneran Menteri BUMN Erick Thohir terlibat dalam kasus mega korupsi Pertamina? Beneran Erick disuap sebesar Rp 50 miliar dalam kasus itu? Dua pertanyaan ini jadi penting mengingat saat ini viral video yang diposting akun TikTok @brangkas.indo.

Dalam video itu diklaim hasil penggeledahan di rumah saudagar minyak, Riza Chalid, bocor ke publik. Narator dalam video itu bilang ada catatan rahasia yang mengungkap tokoh-tokoh besar dalam jaringan terorganisir dikorupsi ini. Disebut nama Erick Thohir dan pengusaha Boy Thohir, kakak Erick, dalam jaringan itu. Kapolda Metro Jaya Karyoto, mantan Deputi Penindakan KPK, juga disebut sebagai pelindung jalannya operasi ilegal ini.

Dalam catatan itu, para tokoh disebut menerima “uang koordinasi”. Karyoto menerima Rp 25 Miliar setiap bulannya. Sedangkan Erick dan Boy, terima lebih besar, yakni masing-masing Rp 50 Miliar setiap bulannya. Narasi di dalam video itu dibantah Kejaksaan Agung (Kejagung). Menurut Kejagung, narasi dalam video itu menyesatkan.

“Itu tidak benar, bocor apanya?” ucap Kepala Pusat Penerangan Hukum, Harli Siregar. Faktanya, nggak ada dokumen yang bocor dan tuduhan itu cuma karangan. Memang benar Kejagung sedang mengusut kasus megakorupsi tata kelola BBM di Pertamina.

Dalam penggeledahan rumah Riza Chalid, mereka menemukan 144 bundel dokumen terkait kasus ini. Kerugian negara dalam kasus megakorupsi ini sementara ini diperkirakan mencapai Rp193,7 triliun! Kejagung sudah menetapkan sembilan tersangka: enam pejabat Pertamina dan tiga pihak swasta.

Beberapa nama besar dari industri migas sudah masuk daftar tersangka. Enam pejabat Pertamina itu Riva Siahaan, Sani Dinar Saifuddin, Yoki Firnandi, Agus Purwono, Maya Kusmaya, dan Edward Corne. Sementara 3 pihak swasta adalah Muhammad Kerry Andrianto Riza, Dimas Werhaspati, dan Gading Ramadhan Joedo.

Belakangan, video itu sudah nggak terdapat dalam list postingan akun @brangkas.indo. Nampaknya video itu sudah dihapus. Pegiat media sosial Permadi Arya angkat suara soal video itu. Menurutnya, isi video itu hoaks. Nggak ada dokumen kejagung yang bocor, katanya. “Karyoto, Erick Thohir, Boy Thohir terlibat itu hoaks,” ucapnya.

Kata Permadi, Rifah Siahaan dan 5 pejabat Pertamina lainnya sudah bermain dari tahun 2018, sebelum Erick Thohir jadi menteri BUMN. Menurutnya, kalau mau membongkar kasus megakorupsi di Pertamina ini, harus juga dilacak siapa Menteri BUMN sebelum Erick.

Kasus megakorupsi Pertamina memang bikin kita marah banget. Bayangin, kerugian negara karena kasus megakorupsi ini diperkirakan mencapai Rp193,7 triliun! Itu kan duit yang gede banget. Karena itu, wajar muncul desakan dari masyarakat agar kasus megakorupsi ini dibuka seterang-terangnya.

Tapi, di saat tingginya perhatian masyarakat dalam kasus ini, ada saja pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja membuat dan menyebarkan narasi yang mau menyesatkan masyarakat. Mereka membuat dan menyebarkan narasi tanpa didukung bukti yang valid. Mereka membuat dan menyebarkan hoaks untuk memperkeruh suasana dan mengaburkan fakta.

Karena itu, kita harus kritis terhadap narasi yang beredar di media sosial terkait kasus megakorupsi ini. Kalau ada narasi yang muncul terkait kasus ini, dipastikan dulu kebenarannya. Cek ke sumber-sumber yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Jangan gampang termakan perangkap yang sudah dibuat pihak-pihak yang mau memperkeruh suasana dan mengaburkan fakta. Kita harus tetap fokus mengawal penegakan hukum kasus ini sampai diusut tuntas. Yuk, kita lawan hoaks!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img