Jakarta, PIS – Kasihan Lesti Kejora. Lesti sudah jadi korban dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Rizky Billar. Sekarang ia mendapat serangan dari pihak Billar pula.
Kondisi pedangdut terkenal itu seperti sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Serangan pertama datang dari kuasa hukum Billar, Adek Erfil Manurung. Dia menuding ada kejanggalan di balik laporan KDRT dari pihak Lesti.
Dia minta penyidik membuktikan apakah Billar memang benar membanting Lesti beberapa kali. Dia juga menyinggung soal dua saksi yang ada di lokasi kejadian. Menurutnya, apakah saksi itu benar-benar melihat Billar membanting Lesti berkali-kali.
Adek juga menyatakan, yang menyerang Billar justru adalah Lesti. Kata Adek, ketika Lesti dan Billar sedang bertengkar, Billar lalu mengucap ‘talak satu kau’. Pernyataan talak satu itu, kata Adek, membuat Lesti mengamuk lalu menyerang Billar.
Adek pun mengangkat soal nama baik dan karier Billar yang hancur karena kasus ini. “Lalu siapa bertanggung jawab jika tidak terbukti?” katanya. Serangan lain juga datang dari kakak Billar, Benny Sikumbang. Dia bilang, sikap Lesti yang melaporkan masalah KDRT ke polisi justru memperkeruh suasana.
Menurutnya, keributan rumah tangga lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan. Dia juga menganggap pertengkaran dalam rumah tangga adalah hal yang wajar. Dia bahkan menyatakan KDRT bukan kekerasan.
“Kalau saya bilang KDRT itu bukan kekerasan, itu keharmonisan dalam rumah tangga,” katanya. Dia lantas seolah menyarankan masalah rumah tangga agar tidak melibatkan orang lain.
Serangan-serangan terhadap Lesti ini memang seringkali dialami korban KDRT. Korban KDRT dipojokkan lalu dibuat jadi pihak yang seolah paling bersalah. Modus victim blaming ini biasanya dilakukan agar publik tidak lagi bersimpati dan berpihak pada korban.
Sampai pengadilan membuktikan sebaliknya, kita harus tetap bersimpati dan berpihak pada korban KDRT. Kita bersama para korban KDRT.