Jakarta, PIS – Sebelumnya, PIS turut berduka cita atas terjadinya gempa di Cianjur. Tapi PIS juga prihatin. Di tengah suasana duka, masih ada aja pihak-pihak yang mancing di air keruh. Mereka tega nyebarin kabar bohong yang bisa menyulut kerusuhan.
Jadi, ada berita yang bilang misionaris Kristen pura-pura beri bantuan kemanusiaan. Di video itu terlihat sejumlah orang mencabut label yang nempel pada tenda-tenda bantuan untuk korban gempa.
Dengan peringatan: “Tenda-tenda kaum misionaris Kristen sudah di Cianjur pasca Gempa.. Ayo jihad… Jangan sampai kaum kufar menguasai media.” Ini kayaknya ada kaitannya sama isu Kristenisasi di Cianjur yang lagi marak.
Beberapa hari lalu ada video di kanal YouTube Miftah TV dengan peringatan soal kristenisasi. Judulnya: “Geger! Soal Gempa dan Kristenisasi di Cianjur, Banyak Muslim Pindah ke Kristen dari Islam???”
Video yang diupload 24 November itu sudah ditonton 72 ribu kali. Trus, ada juga tulisan di website Nahimunkar.org, pada 22 November dengan judul: “Gempa Cianjur dan Kasus Kristenisasi”.
Dibilang di desa Panyawangan, Ciranjang, Cianjur, sekarang hampir 100% penduduknya pindah agama jadi kristen. Daerah lain yang juga berhasil dikristenkan, Cideres Majalengka, Cigugur Kuningan, Cikembar Sukabumi.
Misionaris fokus ke daerah miskin Cianjur selatan, Garut Selatan, Banten selatan. Dilihatkan para misionaris Kristen melakukan berbagai cara untuk melakukan Kristenisasi. Misalnya saja mereka pura-pura jadi muslim dengan menggunakan kerudung dan peci.
Kristenisasi juga dilakukan dengan modus iming-iming uang, mobil, dan motor. Mereka bahkan menikah dengan perempuan-perempuan muslim. Dan banyak perempuan muslim yang baru tahu kalo suaminya bukan muslim setelah menikah.
Sebagian meneruskan pernikahan, sebagian lainnya memilih bercerai. Itu semua berita HOAX, ya Bestie PIS!!! Itu hanya berita yang diulang-ulang sejak 2018. Parah banget emang.
Untungnya isu kristenisasi itu udah dibantah Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat tahun 2020 lalu. Dia bilang berita kristenisasi Cianjur itu tidak benar. Perbedaan agama kan harusnya dirayakan, bukan dicurigai. YUK, UDAHAN BIKIN HOAX YANG MEMECAH BELAH!