Hubungan PKB dan Menag Yaqut Memanas! Ada Apa Ya?

Published:

Hubungan Menag Yaqut Cholil Qoumas atau dikenal dengan Gus Yaqut dan Waketum PKB, Jazilul Fawaid lagi memanas nih! Ini dipicu ucapan Gus Yaqut soal figur capres yang akan dipilih harus dilihat dari track recordnya. Gara-gara omongan itu PKB mengancam bakal mendisiplinkan Gus Yaqut. Waduh… serem juga ya!

Jadi minggu lalu, Gus Yaqut berbagi pandangan politik dalam acara doa bersama Wahana Negara Raharja (WNR) di Solo. WNR merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendoakan ketenteraman tanah air dalam agama Buddha. Di acara itu Gus Yaqut menyampaikan kriteria memilih pemimpin yang baik. Menurutnya jangan memilih pemimpin hanya karena pandai berbicara, berparas tampan dan bermulut manis. Pilihlah pemimpin dengan melihat track recordnya. Dia juga mengingatkan agar tak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politiknya. Dia kemudian memberi contoh pengalaman Pilkada DKI 2017 dan Pemilu 2014 lalu.

Ucapan Gus Yaqut langsung menuai reaksi dari PKB. Menurut Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul, pernyataan Gus Yaqut ini nggak jelas dan hanya bikin masyarakat berspekulasi. Menurutnya, sebagai Menteri Agama yang digaji oleh pajak negara, Gus Yaqut tidak boleh mengeluarkan pernyataan yang tidak berguna. Jazilul juga menilai bahwa tindakan Gus Yaqut bertolak belakang dengan amanat Presiden Jokowi yang meminta jangan ada politik yang memecah belah. Gak main-main, Jazilul bahkan mengancam akan mendisiplinkan Gus Yaqut jika tidak mencabut pernyataannya.

Gus Yaqut menanggapi santai ancaman Jazilul. Dia mengaku menghormati Jazilul sebagai politisi hebat, berjasa besar pada partai bahkan sebagai pendiri PKB. Namun dia tetap tegas dengan pernyataannya, dan tidak akan mencabut omongannya. Gus Yaqut juga mengaku belum menerima surat panggilan dari pihak bersangkutan. Sebenarnya sih pernyataan Gus Yaqut ini nggak ada salahnya ya. Siapapun yang menjadi pemimpin, tidak boleh menggunakan agama sebagai alat politiknya. Dan gak salah juga kalau dia menghimbau masyarakat agar bijak dalam memilih pemimpin.

Yuk kita lawan politik identitas!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img