Jakarta, PIS – Otoritas Iran nampaknya semakin panik menghadapi gelombang demonstrasi di Iran. Mereka dikabarkan menangkap Faezeh Hashemi (59 tahun) di Teheran. Faezeh adalah putri mantan Presiden Iran periode 1989-1997, Ali Akbar Hashemi Rafsanjani.
Faezeh dianggap menghasut kerusuhan di Teheran timur, meski provokasi itu dikatakan gagal. Belum ada keterangan lebih lanjut bagaimana kabar Faezeh setelah ditangkap. Faezeh adalah mantan anggota parlemen Iran dan aktivis hak-hak perempuan.
Faezeh kerap berseberangan dengan langkah Pemerintah Iran. Sikap Faezeh mirip seperti ayahnya. Rafsanjani dikenal sosok moderat yang mendukung hubungan baik antara Iran dengan Barat dan Amerika Serikat.
Karena sikapnya itu, Faezeh sering ‘berurusan’ dengan hukum, bahkan masuk penjara. Faezeh menyebut pengadilan Iran sebagai preman dan penjahat yang menyasar warga. Dia ikut serta dalam unjuk rasa menentang terpilihnya kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Dia mengkritik pelanggaran HAM dan kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah Iran. Faezeh mengajak perempuan Iran berpartisipasi dalam ekonomi dengan merujuk sosok istri pertama Nabi Muhammad, Khadijah, yang adalah pengusaha.
Demonstrasi di Iran saat ini adalah buntut dari terbunuhnya Mahsa Amini (22 tahun) pada 16 September. Amini ditangkap polisi moral di Teheran karena dianggap mengenakan jilbab yang tidak sesuai aturan pada 13 September.
Amini diduga tewas karena dipukuli selama di tahanan. Rakyat Iran yang sudah tertekan di bawah rezim ulama, melakukan demonstrasi besar-besaran di berbagai wilayah. Mereka meneriakkan ‘Matilah Republik Islam’ dan ‘Enyahlah Jilbab’.
Para demonstran perempuan ramai-ramai melepas jilbab mereka lalu membakarnya. Aksi mereka memotong rambut yang terekam dalam video, menginspirasi perempuan lainnya mengikuti aksi serupa.
Demonstrasi juga dilakukan di berbagai negara sebagai bentuk dukungan atas perjuangan rakyat Iran. Sebaliknya, otoritas Iran merespons demonstrasi dengan tindakan represif dan kekerasan.
Mereka menyerang dan memukuli para demonstran. Mereka bahkan menembaki demonstran dengan peluru tajam. AYO DUKUNG PEREMPUAN IRAN MENDAPATKAN KEBEBASANNYA!