Ivan Gunawan kayaknya patah hati di Indonesia. Dan dia kabarnya bakal meninggalkan Indonesia untuk beberapa waktu. Ivan bilang dia mau tinggalin Indonesia demi mengembangkan kariernya sebagai perancang busana sekaligus melanjutkan pendidikan di bidang fashion. Patah hati Ivan mulai tertangkap setelah ia ditegur Komisi Penyiaran Indonesia karena dianggap melanggar aturan dengan tampil seperti perempuan.
Ivan sempat bereaksi keras, tapi kemudian diam ketika dia sadar tak teman artis yang membela dirinya.
Dalam beberapa sesi wawancara, Ivan menjelaskan pada para awak media bahwa gaada satu pun temen-temennya yang prihatin sama dia. Ivan bahkan bilang, dirinya kini sudah tak lagi memiliki teman dari kalangan artis. Dia melihat tidak ada satu pun artis yang mendukungnya buat tetap bertahan sebagai presenter. Padahal, kata Ivan, semua rekan selebriti ia sejajarkan dengan para pelanggan lini usahanya. Dengan sedih, Ivan bilang gaada artis yang membantunya saat ia bermasalah dengan KPI terkait busana yang dikenakan.
“Saya alhamdulillah enggak punya teman artis. Saya enggak pernah nanya juga. Jadi, ya, artis zaman sekarang bawa diri masing-masinglah,” ujarnya.
“Kemarin ketika aku didemo, semua pada diam, kan? Gitu kan? Jadi, ya aku makin merasa aku enggak punya teman. Jadi, ya sudah, aku anggap semua orang adalah customer saja,” ujarnya. Karena itu sekarang dia secara terbuka bilang akan meninggalkan Indonesia dan pergi ke luar negeri untuk belajar fashion.
Apa yang terjadi pada Ivan ini memprihatinkan ya. Ivan adalah selebritis yang punya sumbangan besar dalam industri hiburan di Indonesia. Dia dikenal sebagai host dan designer terkemuka. Tapi tiba-tiba saja, pada 5 Januari lalu, KPI dengan mengada-ada menegur program Brownies di Trans TV karena Ivan berpenampilan seperti perempuan. Ivan akhirnya terpaksa mengundurkan diri. Dan dia semakin sedih karena tak ada rekan artis yang mendukungnya.
Kita tentu senang kalau Ivan bisa belajar dan sukses mengembangkan kariernya di luar negeri. Tapi di sisi lain, kita juga patut prihatin. Hanya karena ia berpenampilan berbeda, Ivan sebagai minoritas didiskriminasi .. Kita harapkan tak akan ada lagi Ivan-Ivan yang lain menjadi korban di industri budaya Indonesia.
Ivan, kamu keren!