Serius orang Minang harus Muslim? Dan kalau bukan Muslim, dia harus keluar sebagai orang Minang? Jadi, viral video seorang ibu yang bilang kalau orang Minang harus Muslim. Video itu diposting di akun TikTok @gosip 061 pada 16 Agustus lalu. Menurutnya, orang beretnis Minang harus Muslim karena adat mereka ngikutin prinsip “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Karena itu, kalau ada orang Minang yang bukan Muslim, dia harus keluar sebagai orang Minang, katanya. Dia nggak bisa disebut orang Minang lagi, lanjutnya.
FYI, “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” memang filosofi hidup yang dipegang masyarakat Minang. Dalam filosofi itu Islam dijadikan satu-satunya landasan atau pedoman tata pola perilaku dalam berkehidupan. Tapi jangan salah ya. Filosofi ini nggak langsung “build in” dalam masyarakat Minang. Filosofi ini dipegang masyarakat Minang baru 200 tahun-an terakhir. Terutama, ketika menguatnya pengaruh kelompok Paderi yang bercorak Wahabisme di ranah Minang pada 1803-1820. Lagi pula, identitas masyarakat Minang itu kan dinamis, nggak statis. Emangnya orang Minang dari sononya Muslim? Ya, nggaklah.
Sejarah mencatat, Islam bukan satu-satunya agama yang masuk dan berakulturasi dengan budaya Minang. Selain punya sistem kepercayaannya sendiri, masyarakat Minang juga bersentuhan dengan Hindu-Budha. Puncaknya, berdiri Kerajaan Minangkabau pada 1347 M yang didirikan Adityawarman. Kerajaan Minangkabau resmi berubah menjadi kesultanan Islam setelah 400 tahun kemudian. Persisnya, pada abad ke-17 dalam masa pemerintahan Sultan Alif.
Kalau sekarang, mayoritas orang Minang itu Muslim, ya jelas bisa dipahami. Tapi, nggak bisa diabaikan fakta bahwa ada juga orang Minang yang menganut agama lain, meski jumlahnya lebih sedikit. Misalnya, Willy Amrul, adik kandung ulama besar kontemporer asal Minang, Buya Hamka. Atau, Chalid Salim, adik kandung tokoh besar Minang era kemerdekaan, Haji Agus Salim.
Gimana pun, etnisitas itu given. Dia nggak bisa berubah hanya karena seseorang berubah pikiran atau berpindah agama. Dan yang nggak kalah penting, Minang itu bagian dari etnis yang ada di Indonesia. Dan di negeri kita ini, semua pemeluk agama dihormati, apapun etnisnya.
Semoga ibu itu lebih melek sejarah dan konstitusi kita ya. Biar wawasannya makin luas dan lebih toleran. Apapun agamamu, engkau adalah saudara sebangsa-ku!