Miris, sudah lagunya di-takedown, eh sekarang malah dipecat sebagai guru. Itulah nasib sedih yang dialami oleh vokalis Band Sukatani, Novi Citra Indriyati alias Twister Angel. Ironisnya, pemecatannya dilakukan bukan karena kinerjanya, tapi karena pakaiannya yang dianggap gak syar’i.
Btw, selain sebagai vokalis band Sukatani, Novi juga merupakan guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Hati, Banjarnegara, Jawa Tengah. Novi udah jadi guru di sekolah itu sejak 2022. Tapi seiring dengan hingar bingar lagu Bayar Bayar Bayar, Novi dipecat sebagai guru di sekolah itu pada 6 Februari 2025. Alasannya sih katanya bukan karena lagu Bayar Bayar Bayar itu, tapi karena Novi dianggap melanggar kode etik internal yang berkaitan sama syariat Islam. Lebih spesifik, katanya karena baju yang dipakai Novi terbuka saat dia manggung.
Ini disampaikan Kepala SDIT Mutiara Hati, Eti Endarwati. Eti bilang, masalah aurat ini udah disosialisasikan jauh hari sebelum Novi jadi guru. Dan katanya, Novi bersedia mematuhi ketentuan itu. Walaupun Eti juga mengaku, sebagai guru Novi mumpuni dan kompeten sebagai wali kelas. Tak hanya dipecat dari sekolah itu, Novi juga sudah dinonaktifkan dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) per 13 Februari lalu.
Pemecatan ini langsung aja dong dikecam Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). FSGI bilang pemecatan nggak bisa asal-asalan, karena udah diatur dalam UU Nomor 74 Tahun 2007 tentang Guru dan Dosen. Menurut FSGI, guru juga punya hak buat berekspresi, berpendapat, dan berkarya. Mereka mengecam kalo aksi pemecatan hanya karena lagu yang berisi kritikan ke polisi dan minta hak Novi sebagai guru dikembalikan. Apalagi kalo kinerja Novi selama ini bagus dan profesional, kata FSGI, harusnya gaada masalah dengan karirnya sebagai vokalis band. FSGI juga menyerukan tagar #savenovicitraindriyati #fsgibersamanovicitraindriyani di akun sosial media mereka.
Kecaman juga datang dari Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif. Fahmi mengaku siap pasang badan dan mendukung Novi. Bahkan Fahmi ngajakin Novi buat ngajar di sekolah-sekolah di Purbalingga. Dukungan ini dia sampein di akun instagram pribadinya, @fahmihnf, pada 22 Februari lalu. “Jika Mbak Novi berkenan untuk mengabdi di sekolah Kabupaten Purbalingga, insya Allah kami siap mensuport dan memfasilitasi,” tulisnya. Fahmi tegasin penting banget kasih kesempatan kedua buat individu yang udah punya dedikasi tinggi buat dunia pendidikan. Fahmi juga berharap Novi bisa berkontribusi buat mencerdaskan generasi muda di Purbalingga.
Kabar bahagia juga datang dari Kapolri Jenderal Listya Sigit Prabowo. Dia meminta band Sukatani jadi duta Polri. Ini dilakukan buat memperbaiki institusi Polri dan mencegah terjadinya perilaku menyimpang di seluruh personel Polri.
Aksi Bupati Purbalingga dan FSGI jelas mesti kita apresiasi. Tapi pemecatan yang dilakukan SDIT Mutiara Hati harus jadi perhatian kita. Novi gak layak diperlakukan seperti itu. Harusnya kan profesionalisme guru diliat dari kemampuan ngajar dong. Bukan dari gimana dia berpakaian, apalagi konteksnya di luar sekolah. Kasus ini juga nunjukin kode etik internal bisa dijadiin alat buat ngontrol aspek pribadi seorang pendidik. Semangat dalam berkarya ya Novi! Kami mendukungmu!