Kaesang Pangarep ditantang pakai kaos bertuliskan ‘Putra Finalis Pemimpin Terkorup Dunia Versi OCCRP’. Tantangan itu berawal dari gambar editan AI yang nunjukin Kaesang lagi pakai kaos dengan tulisan itu. Gambar ini diposting pertama kali sama akun X, @uyoktweet, tanggal 15 Januari. Bunyi captionnya, “Gak pengen sok cengegesan lagi pakai kaos macam ‘Putra Mulyono’ kek tempo hari ngo @kaesangp?” Banyak netizen yang percaya Kaesang beneran pakai kaos itu. Padahal itu cuma editan AI.
Kolom komentar di postingan itu pun jadi ramai dan umumnya negatif. “Akhirnya dia kena karma. Dulu nantangin rakyat, sekarang nggak pernah muncul,” tulis netizen.
“Baru sekarang gua tahu, bapaknya terkenal korupsi tapi bangga,” tulis lainnya.
Terlepas dari komen-komen yang masuk, nampaknya akun @uyoktweet percaya banget ya Pak Jokowi itu korup menurut OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project). Padahal, OCCRP udah bikin rilis yang bilang mereka nggak ada bukti Pak Jokowi itu korup.
Buat yang belum tahu, OCCRP itu LSM internasional terkemuka yang biasa bikin laporan investigasi soal korupsi yang dilakukan pemimpin politik di semua negara. Mereka tiap tahun pilih ‘Person of the Year’ terkait pemimpin yang dianggap mereka paling korup. Tahun ini yang terpilih sebagai ‘Person of the Year’ adalah Bashar al-Assad, Presiden Suriah yang udah digulingkan. Memang, dalam penjabaran mengapa al-Assad terpilih sebagai ‘Person of the Year’, OCCRP mencantumkan nama Jokowi di kolom kecil.
Kolom kecil itu tertulis 5 nama pemimpin dari berbagai negara dengan judul finalis pemimpin dengan kejahatan teroganisasi dan korupsi. Nama Jokowi berada di posisi kedua. Posisi pertama Presiden Kenya, William Ruto. Tapi penting digarisbawahi, nama-nama itu muncul, termasuk nama Jokowi, karena dinominasikan. Jadi, OCCRP membuka partisipasi publik melalui aplikasi X untuk mengusulkan nama yang dianggap sebagai tokoh yang korup pada 22 November.
Nah, ajakan OCCRP itu dimanfaatkan para aktivis pembenci Jokowi. Mereka memobilisasi para pembenci Jokowi lainnya untuk rame-rame masukin nama Jokowi dalam polling online itu. Dari tanggal 23 November, ajakan itu viral. Berdasarkan polling yang masuk, Presiden Kenya, William Ruto, dapet nominasi terbanyak dengan 40 ribu suara. Jokowi berada di urutan kedua, tapi nggak ada keterangan berapa jumlah suara yang masuk.
Jadi jelas ya, Jokowi bukan finalis pemimpin terkorup dunia menurut OCCRP. Itu berdasarkan polling yang masuk. OCCRP sendiri punya tim juri yang terdiri dari enam ahli buat nentuin siapa tokoh politik yang jelas-jelas pemimpin terkorup. Karena hasil polling itu digoreng para pembenci Jokowi, belakangan OCCRP mengeluarkan rilis klarifikasi. Salah satu poin pentingnya adalah OCCRP nggak nemuin bukti Jokowi korupsi, mencuri miliaran dolar, membunuh orang, ngerusak demokrasi, atau menjalankan kelompok kejahatan terorganisir. Meski OCCRP sudah mengeluarkan klarifikasi, tapi pembenci Jokowi seperti nggak mau percaya.
Mereka masih menganggap berita Jokowi adalah Presiden terkorup versi OCCRP itu fakta valid. Ya begitulah para pembenci. Bahkan setelah datang sebuah kebenaran, hati mereka tetap terkunci dan menutup diri dari kebenaran. Kritis boleh.
Jadi pembenci, jangan!