Jakarta, PIS – Piala Dunia Qatar mungkin Piala Dunia yang paling enggak asyik, bestie. Ada aja aturan-aturan yang kontroversial. Yang terbaru, pelarangan Timnas Eropa make ban kapten ‘one Love’ berwarna pelangi.
Ban kapten itu dipake sebagai bentuk dukungan para pemain kepada kaum LGBTQ. Spiritnya tentang kesetaraan dan anti diskriminasi berdasarkan orientasi seksual dan gender. Sebelumnya, ada sembilan negara Eropa yang pengen gunain ban kapten ‘one Love’ di Piala Dunia.
Yang paling getol Kapten Timnas Inggris, Kapten Timnas Belanda, dan Kapten Timnas Wales. Terus, mau diikuti negara-negara lain. Ada Belgia, Swiss, Jerman, dan Denmark. Waktu pertandingan Inggris lawan Iran, Kapten Timnas Inggris, Harry Kane rencananya sudah mau pake ban kapten ‘one love’.
Begitu juga Kapten Timnas Wales, Gareth Bale, ketika mau melawan Timnas Amerika Serikat. Tapi niat itu terpaksa dibatalkan Kane dan Bale. FIFA melarang keras pemain menggunakan ban kapten ‘one love’.
FIFA bahkan mengancam akan memberikan sanksi bagi para pemain yang mencoba menggunakan ban itu. Legenda Manchester United dan mantan pemain Timnas Irlandia, Roy Keane, menyayangkan sikap Kane dan Bale.
“Anda mungkin akan mendapat kartu kuning, tapi anda sudah mengirim pesan yang luar biasa,” kata Keane. Pelaksanaan Piala Dunia di Qatar terlalu banyak pelarangan. Sebelumnya, FIFA melarang penjualan bir di dalam stadion.
Pelarangan itu membuat suporter Timnas Ekuador berteriak-teriak ‘we want beer’ pada pertandingan pembukaan dengan timnas tuan rumah. Hampir pasti aturan-aturan kontroversial itu datang dari Qatar.
Qatar memang dikenal negara konservatif yang menolak minuman beralkohol dan LGBTQ. Dan asal tau aja, di Qatar ada ancaman hukuman 3 tahun penjara untuk Gerakan LGBTQ. Ya, begitulah kalau Piala Dunia diadain di negara konservatif. Gimana menurut kamu, bestie?