Kata Adi Hidayat, Agama Kapitan Pattimura Bukan Kristen

Published:

Jakarta, PIS – Ustaz Adi Hidayat baru membuat pernyataan kontroversial. Menurutnya, Kapiten Pattimura, adalah seorang muslim. Ini menghebohkan karena selama ini pahlawan nasional asal Maluku, yang hidup pada 1782-1817 ini, beragama Kristen.

Menurut Adi, identitas dan sejarah Pattimura ditutupi. Nama asli Pattimura bukanlah Thomas Mattulesy, sebagaimana yang dipercaya selama ini. Berdasarkan para pakar sejarah yang dikumpulkan, kata Adi, diketahui nama asli Pattimura adalah Ahmad Lussy.

Menurut Adi, Ahmad Lussy adalah seorang pejuang dengan latar belakang seorang kiai. “Beliau adalah seorang pemimpin pesantren,” katanya. “Beliau arahkan anak-anak santrinya untuk berjuang menegakkan kebenaran di bumi pertiwi ini,” ujar Adi.

BENARKAH PERNYATAAN ADI?. Tampaknya Adi kurang membaca referensi sejarah. Pernyataan Adi misalnya dibantah oleh Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Ayang Utriza Yakin.

Menurut Ayang, Pattimura adalah seorang Protestan yang taat, yang melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Dosen di salah Universitas Leuven, Belgia, itu menyebut beberapa sumber sejarah di Belanda soal Kapiten Pattimura.

Menurutnya, buku terbaik dan pertama soal Pattimura ditulis oleh J.B.J. Van Doren, terbit 1857 di Amsterdam dengan judul “Thomas Matulesia”. “Di dalam buku ini disebutkan bahwa Pattimura adalah seorang Kristen Protestan yang sangat taat,” jelasnya.

Untuk mengambarkan ketaatan itu, di tangannya selalu ada Injil untuk menggelorakan masyarakat dalam melawan Belanda. Ayang juga menyebutkan, sumber yang mengatakan Kapitan Pattimura bernama asli Ahmad Lussy itu lemah.

Sumber itu adalah Buku API SEJARAH yang ditulis Ahmad Mansur Suryanegara. Menurut Ayang, sejumlah kelamahan buku API SEJARAH ADALAH rujukannya tidak jelas, rujukannya bukan sumber yang diakui, dan tafisrnya bias.

Buku API SEJARAH tidak dapat dijadikan buku historiografi Indonesia, kata Ayang. Adi sendiri, dalam penjelasannya, tidak menunjukkan rujukan lain yang bisa dipercaya. Apa yang dilakukan Adi Hidayat adalah pengaburan sejarah dengan sumber rujukan yang dipertanyakan. Perilaku semacam ini meresahkan, karena berpotensi menimbulkan kegaduhan. AYO LAWAN PENYESATAN SEJARAH

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img