Kedai Kopi Anak Jaksel Ini Pekerjakan Penyandang Down Syndrome

Published:

Makin banyak kedai kopi di Indonesia yang ramah dengan penyandang down syndrome (DS). Bahkan melibatkan penyandang DS sebagai pekerjanya. Ini, misalnya, dilakukan kedai kopi ‘Kopi Kamu’ Cabang Wijaya, Jakarta Selatan. Sejak Desember 2023, 7 dari 10 barista di sana adalah penyandang DS. Mereka adalah Nabila, Nabilah, Vanessa, Graciela, Ikhlas, Zeina, dan Arik. Nabila dan lainnya bekerja layaknya barista umumnya. Mereka mencatat pesanan, membuat kopi, membersihkan meja, hingga melayani pelanggan.

Lebih dari itu, pengalaman ini membangun rasa percaya diri mereka. Dengan penuh antusiasme, keterampilan ini mereka asah melalui pelatihan khusus di Rumah Ceria Down Syndrome (RCDS). Pemilik ‘Kopi Kamu’, Rocky J. Pesik, percaya semua orang layak mendapatkan kesempatan berkembang.
“Setiap orang berhak diberi peluang untuk berkembang,” katanya tegas. Rocky mengadopsi konsep 5P dari Sustainable Development Goals (SDG): People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnership. “Salah satu prinsipnya kan nobody left behind, kesempatan makmur itu untuk semua orang, bukan sebagian,” jelas Rocky.

Manajer Kopi Kamu Cabang Wijaya, Gabriel bilang inisiatif ini juga meringankan beban para orangtua penyandang DS.
“Dari sejak anak down syndrome itu lahir, mereka nggak ada break-nya, nggak ada istirahatnya. Selalu mengurusin anak-anak yang down syndrome,” ucapnya. Inspirasi untuk mempekerjakan barista DS bermula ketika Ami Anwar, istrinya Rocky, menghadiri pameran ekologi pada Juli 2022. Saat itu dia terkesima ngelihat stand kopi yang dibuat oleh komunitas Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS). Dia melihat secara langsung, gimana para penyandang DS itu jago gunain mesin kopi hingga peralatan barista lainnya.

“Saya ingin lebih banyak usaha yang membuka pintu bagi mereka. Kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi?” kenang Ami. Saat itu Ami juga teringat perihal kerabatnya yang penyandang DS, enggan kembali ke Indonesia karena kurangnya fasilitas dan dukungan bagi disabilitas. “Walaupun di Indonesia sudah ada undang-undangnya yang menjamin orang dengan disabilitas akan mendapatkan kesempatan yang sama, tapi kegiatan dan kenyataannya belum seperti itu,” ucapnya. Dari situlah lahir kolaborasi Ami dengan POTADS dan terwujud pada 3 Desember 2023, bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional. Ami sadar penyesuaian diperlukan, mulai dari jam kerja lebih pendek hingga menciptakan rutinitas yang nyaman, semuanya dirancang untuk kesejahteraan barista.

Musik favorit bahkan menjadi penyemangat kerja penting. Hasilnya, Nabilah, salah satu barista DS, kini bercita-cita membuka kafenya sendiri. “Dia selalu bilang ke saudara-saudaranya, ‘Aku kerja di Kopi Kamu,’ dengan penuh kebanggaan,” ucap ibunya Nabilah. Kopi Kamu bukanlah satu-satunya kafe inklusif di Indonesia. Ada Kopi Tuli, Difa Coffeetalk, Lentera Bumi Nusantara, dan Sunyi House of Coffee and Hope yang mempekerjakan pekerja dengan kebutuhan khusus.

Bagi Rocky dan Ami, keberagaman adalah aset. Dengan menciptakan ruang kerja inklusif, mereka mendukung terciptanya masyarakat yang lebih adil. Inklusi memperkaya bisnis, bukan merugikan. Kopi Kamu dan kedai kopi inklusif lainnya mengingatkan kita bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil dan niat tulus. Semoga semakin banyak bisnis terinspirasi membuka pintu kesempatan.

Yuk, dukung kesempatan yang setara bagi para penyandang disabilitas!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img