Kasus film porno di Rumah produksi Jakarta Selatan udah mulai berkembang nih. Para artis pemeran film porno itu menuhin panggilan Polda Metro Jaya buat diperiksa sebagai saksi pada Selasa, 19 September lalu. Mereka antara lain model Virly Virginia, Zafira Sun, Chaca Novita dan Meli 3gp. Sebelumnya polisi berhasil nangkep 5 tersangka dengan peran yang berbeda-beda. Ada sutradara, Irwansyah, juru kamera sampe pemain.
Semua saksi ngaku mereka dijebak sama sang sutradara, Irwansyah. Mereka nggak tau kalo peran yang dimainin itu buat film dewasa. Mirisnya, mereka juga dibayar dengan murah, antara 1 – 2,5 juta per satu kali main. Gila ya! Salah satu pemeran Meli GP, ngaku baru sekali terlibat dalam film itu. Meli sendiri katanya mutusin buat nerima tawaran main film itu karena terus diteror sama pihak rumah produksi dengan 5 nomor yang berbeda.
Meli cerita awalnya tawaran main film itu dateng lewat instagram. Meli ditawarin honor Rp 10-15 juta per satu episode, tapi kenyataannya cuma dibayar 1 juta, itupun dicicil. Makanya pas tawaran berikutnya Meli tolak, walaupun dijanjiin bayaran 5 sampai 7 juta. Pas syuting Meli juga bilang dia nggak dikasih script percakapan skenario film dan selalu dipaksa ngelakuin adegan syur. Dia awalnya niat mau melarikan diri, tapi nggak berani. Sang sutradara selalu beralibi kalo film itu cuma buat konten Youtube dan udah lulus sensor.
Saksi lainnya, Virly Virginia, ngaku ditawarin main film itu buat ngangkat namanya biar tenar. Virly kaget pas tau film itu diupload di website film dewasa, bukan di Youtube. Padahal sutradara janjiin filmnya cuma diupload di Youtube, itu pun pas adegan syur bakal diedit. Duh, miris banget ya. Inikan namanya mengeksploitasi seksualitas kaum perempuan. Ini bisa jadi pelajaran buat kita semua, khususnya para perempuan. Jangan mau terjebak sama tawaran pekerjaan yang menjanjikan, padahal sebenernya eksploitasi tubuh perempuan. Semoga para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya.
BERANTAS PORNOGRAFI, STOP EKSPLOITASI KAUM PEREMPUAN!
