Masih inget nggak sama kasus kepala sekolah di Jawa Tengah yang dicopot karena pungli ? Si kepala sekolah itu ngaku-ngaku dapat dukungan dari kiai, lho. Astaga.
Jadi, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, baru aja mencopot Kepala SMKN 1 Sale, Rembang, Jawa Tengah, namanya Widodo. Widodo dicopot gara-gara pengakuan salah satu murid ke Ganjar ada aksi pungli berkedok infak atas intruksi kepala sekolah.
Selain dicopot, Widodo juga dwajibkan kembaliin uang infak itu. Widodo sekarang ditempatin di Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng. Masalahnya, bukannya intropeksi, Widodo kesannya nggak ngerasa bersalah. Dia, misalnya, mengaku-aku didukung kiai.
Dia juga gaku mendapat respons positif dari para tokoh masyarakat soal penarikan iuran itu. Termasuk mendapat dukungan dari rekan seprofesi, walaupun mereka takut menyuarakannya. Dia juga ngaku sebagian wali murid udah ikhlas sama penarikan iuran itu.
Justru mereka nggak mau uang itu dikembaliin. Kalau tetap dikembaliin, kata Widodo, para wali murid itu bakal menolaknya. Kata dia, banyak sekolah yang menarik iuran sampe jutaan, tapi nggak dipersoalkan.
Penarikan iuran itu dilakuin, kata Widodo, karena pengajuan sarana dan prasarana belum disetujui. Pengajuan itu meliputi ruang kelas, gedung perpustakaan, sampai bengkel untuk SMKN 1 Sale.
Tapi pernyataan itu dibantah Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah. Kata Kepala Disdikbud Jateng, belum ada komunikasi terkait hal ini dari Widodo. Masalahnya, sekolah sering lalai memperbarui Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Akibatnya, Disdikbud nggak tahu kalo ada fasilitas yang butuh penanganan. Apa yang dibilang Widodo itu nunjukin dia nggak ngerasa bersalah udah ngelakuin kesalahan.
Udahlah, Pak Widodo. Ngaku aja kalo anda tuh salah!