Kepala Sekolah yang Terapkan Toilet Berbayar kena Sanksi

Published:

Pernah denger berita ada sekolah yang terapin toilet berbayar? Kabar terbaru, kepala sekolah itu dapat sanksi cukup berat. Kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pamekasan, Madura, itu bernama Nu’man Affandi.

Dia kena sanksi dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia. Sanksi yang diberikan berupa penundaan kenaikan pangkat. Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Mawardi, bilang sanksi itu diberikan tidak ujug-ujug. Sanksi diberikan setelah melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah pihak terkait soal kasus ini. Buat yang ngikutin kasusnya, jadi, MAN 1 Pamekasan terapin toilet berbayar. Ide itu muncul dari sang kepala sekolah. Dia sekolah beralasan kebijakan itu diberlakukan untuk mengajari siswa hidup bersih. Toilet siswa di sekolahnya, katanya, jorok dan kotor banget.

Toilet juga sering dijadiin tempat merokok dan bolos. Karena itu, sekolah akhirnya bikin aturan masang tarif toilet Rp 500 per sekali pakai. Tujuannya untuk memberikan kesadaran ke siswa lewat pendidikan karakter. Kasus diketahui publik setelah kebijakan diprotes guru bernama Mohammad Arif. Arif bahkan dimutasi pihak sekolah secara sepihak pada 2022. Kasus ini menuai sorotan. Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Pamekasan, M. Sahibuddin, menilai sang kepala sekolah udah melampaui batas kewenangan yang diberikan. Alasan pemberian tarif ke siswa, katanya tidak masuk akal. Toilet berbayar, katanya, adalah bentuk pungli di sekolah dan nggak mendidik.

Apa yang terjadi di MAN 1 Pamekasan harusnya jadi peringatan keras bagi kepala sekolah dan pihak sekolah lain. Pendidikan karakter emang penting banget bagi siswa. Tapi apa harus penerapannya dengan minta siswa bayar saat menggunakan toilet? Itu kan jauh panggang dari api!

Yuk, rasional dalam mendidik siswa!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img