Ustadz Khalid Basalamah bilang: muslim nggak boleh dateng ke pernikahan tetangga, saudara, kerabat beragama Kristen di Gereja. Terkesan mengada-ada sih. Tapi itu disampaikan Ustadz Khalid di video yang sekarang menyebar di tiktok. Di video itu, ada jamaah yang cerita kalau ayahnya baru mualaf, tapi keluarganya masih banyak yang non-Muslim. Nah, jamaah itu tanya, gimana hukumnya kalau dia mau datang ke pernikahan keluarganya yang diadakan di gereja? Tanpa berpikir panjang, Ustadz Khalid langsung tegasin kalau itu gak boleh dan sangat dilarang.
Ustadz Khalid lantas mengkorelasikan acara pernikahan dengan ritual keagamaan. “Pernikahan itu ritual ya, ibadah. Tambah lagi diadakan di gereja, tambah nggak boleh”, ucap Khalid. Ustadz Khalid lalu menyuruh jamaahnya agar memberitahu sang ayah soal larangan ini. Ustadz Khalid lalu jelasin lagi, Islam memperbolehkan berhubungan dengan non-Islam, asalkan tidak mendukung ibadah mereka. Misalnya kayak silaturahmi ke rumahnya dan menjenguk mereka saat sakit.
Duh, kasihan banget ya si ayah dari jamaah tadi. Bayangin anda baru masuk Islam, masih adaptasi, terus tiba-tiba dikasih batasan yang bikin anda harus menjauh dari keluarga anda sendiri. Padahal mereka gak jahat, gak ngusir dan gak memerangi anda karena agama. Mereka tetap keluarga, cuma… ya mereka beda keyakinan aja. Padahal Islam kan datang buat jadi rahmat buat semesta alam, bukan jadi tembok pemisah antara manusia.
Kalau kita kutip Surat Al-Mumtahanah ayat 8, Allah SWT berpesan kalau Islam gak menyuruh kita membatasi diri dan memerangi non-muslim. “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama”, bunyi terjemahan ayat itu. Artinya, selama mereka gak memusuhi kita, kita justru dianjurkan buat tetap berbuat baik dan adil. Jadi kalau keluarga kita masih Kristen atau Hindu atau apa pun, tapi mereka tetap sayang, gak pernah maksa pindah agama, masa kita harus menjauh dari mereka?
Balik lagi soal nikahan di gereja, datang ke acara pernikahan bukan berarti ikut beribadah. Kita datang sebagai bentuk penghormatan, silaturahmi, atau sekadar hadir sebagai keluarga. Bahkan Syekh Yusuf Al-Qaradawi, dalam bukunya Fiqh Minoritas Muslim, bilang kalau Muslim boleh hadir di acara keagamaan non-Muslim. Dengan catatan, kita gak tergabung atau ikut dalam ritualnya. Gak cuma teori, ada juga loh tokoh agama yang secara terbuka tampakin diri hadir di pernikahan non-muslim.
Ini yang dilakuin Habib Husein Ja’far Al Hadar, ulama muda yang pendekatannya santai ala generasi muda dan penuh toleransi dalam berdakwah. Dia hadir di pernikahan public figure Vior dan Vincent pada 7 Desember lalu. Sikap kayak Habib Ja’far ini bisa jadi jembatan sosial yang baik. Kita butuh lebih banyak contoh kayak gitu—Islam yang damai, santun, tapi tetap berprinsip.
Islam bukan agama yang menyuruh kita menutup diri dari masyarakat. Justru kita diajarin buat jadi rahmat bagi seluruh alam. Jangan sampai karena pemahaman sempit, kita malah jadi kaum yang eksklusif, nyebarin rasa takut, dan memutus hubungan sama keluarga sendiri. Yuk mulai belajar agama dengan lebih dalam, dari berbagai sumber yang adil dan seimbang!