Jakarta, PIS – Bestie PIS, masih ingat sama Herry Wirawan? Dia itu udah perkosa 13 santriwatinya di Bandung bulan November lalu. Kabar terbaru, Mahkamah Agung (MA) nolak banding si Herry.
Itu artinya, hukuman mati buat Herry berkekuatan hukum tetap. Dan bisa dieksekusi. Buat Bestie PIS yang nggak ngikutin kasusnya. Herry itu pemilik Madani Boarding School di Bandung.
Bukannya ngelindungin anak didiknya, dia justru ngancurin. Dengan biadabnya, dia pemerkosa 13 santriwatinya. Bahkan ada santriwatinya yang sampe hamil dan udah ngelahirin.
Tindakan biadab itu terjadi selama 6 tahun, dari 2016-2021. Tahun 2021 akhirnya Herry dilaporin ke polisi. Kasusnya langsung viral dan jadi perhatian publik. Dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) nuntut Herry dijatuhin hukuman mati.
Tapi, hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung cuma vonis penjara seumur hidup. JPU lalu banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Bandung. Banding JPU itu diterima hakim. Tapii emang Herry ini nggak tau malu.
Dia sempet ngajuin banding ke MA. Untungnya sama MA, kasasinya itu langsung ditolak. Emang sih vonis hukuman mati untuk Herry ditolak sama Komnas Perempuan. Kata Komnas Perempuan, hukuman mati itu bertentangan sama norma internasional soal HAM yang paling dasar, yaitu hak untuk hidup.
Terlepas dari perdebatan itu, pelaku kekerasan seksual harus dapat hukuman yang berat, Bestie PIS. Supaya jadi pelajaran dan punya efek jera buat orang yang baru berpikir untuk ngelakuinnya. KITA LAWAN KEKERASAN SEKSUAL!