Makan bakso dengan kerupuk kulit babi bisa jadi masalah di negara +62. Ini yang dialami influencer, Jovi Adhiguna, baru-baru ini.
Jadi, Jovi makan bakso di Bandara Ngurah Rai, Bali. Dia lalu keluarin kerupuk kulit babi yang dia bawa dari luar restoran. Jovi kemudian makan kerupuk kulit babi itu bersamaan dengan makan bakso.
Aktivitasnya itu didokumentasikan Jovi di story akun Instagramnya. Belakangan, postingan Jovi itu diposting ulang salah satu akun di TikTok dan viral. Apalagi diketahui Jovi makan bakso di restoran Bakso A Fung yang sudah dapat sertifikasi halal dari MUI.
Jovi lantas dihujat sebagian netizen. Jovi dianggap menggabungkan makanan halal dengan makanan non-halal yang berakibat makanan itu jadi haram. Bukan cuma itu, alat-alat makan yang digunakan berubah jadi najis. Istilahnya dalam ajaran Islam adalah mutanajis.
Mutanajis adalah ketika alat, bahan, atau barang apapun statusnya jadi najis karena terkena barang yang najis. Mangkuk yang mutanajis bisa disucikan, tapi ada treatment-treatment khusus yang harus dilakukan.
Jovi sudah minta maaf kepada followernya dan kepada pihak Bakso A Fung. Dia mengaku itu murni ketidaktahuan dan kelalaiannya karena tidak peka terhadap agama lain.
Apa yang terjadi pada Jovi ini bisa jadi pembelajaran penting. Sebagai influencer dengan follower yang tidak sedikit, Jovi seharusnya lebih hati-hati dalam bertindak. Apalagi bila tindakannya itu diposting di media sosial.
Karena apa yang dianggap tidak bermasalah oleh influencer, bisa dianggap bermasalah oleh sebagian netizen. Mudah-mudahan permintaan maaf Jovi bisa terima semua pihak dan tidak berlanjut jadi perkara hukum.
Apa yang dilakukan Jovi tidak terlarang secara hukum. Ini cuma soal kepantasan. Yuk, lebih sensitif posting sesuatu di media sosial!