Jakarta, PIS – Indonesia dianggap sebagai contoh bagi Dunia Islam di masa depan. Pernyataan ini dikeluarkan Grand Mufti Rusia, Albir Krganov. Albir pada 16 Juni lalu berkunjung menemui Rais ‘Aam PBNU Michtaful Akhyar di kediamannya di Pondok pesantren Miftachussunah.
Kunjungan berlangsung selama empat jam, dari pukul 10.00 sampai 14.00. Kedua tokoh membicarakan berbagai hal. Dari soal kondisi umat islam di kedua negara, sampai potensi kerja sama antarumat Islam Indonesia dan Rusia. Islam di Rusia memang kurang dikenal di Indonesia. Ada mispersepsi bahwa Islam tertindas, atau bahwa Rusia adalah agama komunis-ateis yang anti agama.
Itu adalah cara pandang yang keliru. Sistem komunisme sudah ditinggalkan, dan kini agama dilindungi oleh negara. Albir menjelaskan bahwa jumlah umat Islam di Rusia mencapai 20 juta jiwa. Mereka berdampingan harmonis dengan kelompok mayoritas Kristen ortodoks. Saat ini di dalam pemerintahan Rusia, juga duduk seorang Menteri muslim.
Catatan resmi menunjukkan jumlah masjid di Rusia mencapai 6790 buah. Di Moskow, ibukota Rusia, terdapat 6 juta muslim dan 5 buah masjid besar. Albir mengakui bahwa cara beragama di kalangan umat Islam sangat sesuai dengan model yang ingin dikembangkan di Rusia. Menurutnya, gaya kepemimpinan Islam ala NU di Indonesia dapat menjadi role model keberagamaan umat Islam di masa depan.
Mayoritas umat Islam di Rusia cenderung terbuka dan menolak faham keagamaan yang radikal dan sempit. Baik Rusia maupun Indonesia, juga menganut Ahlussunnah wal Jamaah. Bedanya, fiqih umat Islam di Indonesia mengikuti Imam Syafi’I, sementara umat Islam Rusia berkiblat pada Imam Hanafi.
Di akhir kunjungan, Grand Mufti berharap Rais ‘Aam PBNU berkenan mengunjungi umat Islam di Rusia. Islam di Indonesia diharapkan dapat memberi contoh bagi umat Islam di banyak negara. INDONESIA MEMANG MEMBANGGAKAN