MUI Himbau Karyawan yang Kerja di Perusahaan Pro Israel

Published:

MUI, MUI. Ngasih himbauan kok nggak masuk akal ya. Bayangin, MUI nyaranin karyawan yang kerja di perusahaan yang dianggap pro-Israel untuk ingetin atasan mereka berhenti membela Israel. Itu kan sama aja nyuruh karyawan itu ‘bikin masalah’.

Jadi, Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, kasih pesan ke para karyawan muslim yang masih kerja di perusahaan yang dianggap pro-Israel. Dia bilang, para karyawan punya tanggung jawab buat mencegah agar perusahaan berhenti membela Israel. Terutama, terkait tindakan agresi militer Israel di Gaza, Palestina. Pencegahan itu, kata Niam, bisa dilakukan sesuai kompetensi masing-masing karyawan di perusahaan.

Misalnya, mereka yang di posisi direksi wajib mastiin kebijakan perusahaan nggak mendukung agresi Israel secara politik maupun finansial. Sementara mereka yang di level karyawan bisa mendesak para pimpinan buat nggak lagi ngasih dukungan ke Israel. Tapi, kalo usaha-usaha yang udah dilakuin nggak berhasil, karyawan seenggaknya tetap teguhin hatinya buat berpihak ke Palestina.

Jujur ya, himbaun MUI ini nggak masuk akal. Kalo perusahaan itu adalah perusahaan transnasional yang relasinya berskala internasional, gimana?? Kan jajaran direksi di Indonesia nggak bisa seenak jidatnya ambil keputusan. Kebijakan yang strategis umumnya diambil oleh jajaran direksi di negara pusat. Ini nggak cuma soal isu Israel-Hamas aja ya. Tapi juga keputusan-keputusan yang terkait langsung dengan perusahaan. Terus di level karyawan.

Coba mikir deh, karyawan itu kan pelaksana di lapangan. Masa iya mereka mau sok-sokan ngedesak atasan mereka terkait isu Israel-Hamas? Kalo cuma dapat surat peringatan pertama, masih mending. Kalo dipecat, emang MUI mau nyediain lapangan kerja buat mereka? Lagian, perusahaan kayak McDonald Indonesia sama sekali nggak ada kaitannya sama McDonald Israel.

Udahlah MUI, kasih imbauan yang masuk akal dan realistis. Pernyataan Ulama tafsir Al-Quran Prof, Quraish Shihab, lebih masuk akal dan realistis dalam isu ini. Katanya, membasmi kemungkaran itu nggak boleh dengan bikin kemungkaran yang sama atau lebih buruk. Karena itu, harus dihitung jelas; apakah karena ingin boikot Israel, Israel yang bakal rugi. Atau sebaliknya, justru kita yang rugi sendiri gara-gara gerakan boikot itu.

MUI, bijaklah kasih himbauan!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img