Murid SMA Diminta Buka Celana Dalam, Untuk Menguji Kejujuran?

Published:

Jakarta, PIS – Beredar kabar viral di media sosial tentang para siswi yang diminta buka celana dalam oleh gurunya. Kejadiannya ada di SMA Negeri 1 Dramaga Bogor, Jawa Barat. Hal itu dilakukan untuk menguji kejujuran mereka, apakah memang benar mereka sedang  datang bulan.

Pasalnya, para siswi itu beralasan, tidak melakukan salat Duha karena menstruasi. Setiap Hari Jumat, SMAN 1 Dramaga memang rutin menggelar salat Duha berjamaah. Para siswi yang tidak ikut salat kemudian dikumpulkan oleh guru perempuan di sebuah ruangan.

Kemudian dilakukan pemeriksaan untuk membuktikan bahwa mereka sedang haid. Menurut pihak sekolah, mereka hanya meraba-raba rok siswi-siswi tersebut. Tujuannya untuk mengetes kejujuran mereka, apakah mereka benar menstruasi atau hanya beralasan saja.

Tanpa disadari, SMAN 1 Dramaga Bogor telah melakukan dua kesalahan. Pertama, mewajibkan salat dhuha kepada murid-muridnya. Masalahnya, itu dilakukan di sekolah negeri, dan salat dhuha juga bukan kewajiban dalam Islam.

Aneh jika sekolah mewajibkan muridnya untuk menjalankan ibadah salah satu agama, padahal itu bukan sekolah agama. Kesalahan kedua, pihak sekolah telah melakukan pelecehan terhadap para siswi itu.

Memegang itu termasuk melecehkan, meskipun tujuannya untuk mengetes kejujuran. Sekolah bisa mencari cara lain untuk menguji kejujuran, yang tidak terkandung aksi pelecehan.

Anehnya KPAI Bogor hanya fokus pada tidak adanya kejadian membuka celana dalam. KPAI mestinya berpihak pada korban, meskipun mereka hanya diraba. Kemendikbud harus memberikan teguran terhadap penyimpangan ini, agar tidak terjadi lagi di kemudian hari. Ayo kembalikan sekolah pada fungsi yang semestinya.

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img