Neraka Ciptaan Manusia?

Published:

Neraka diciptakan manusia? Kalau merujuk pendapat ustadz Syaiful Karim, jawabannya ya. Pernyataan itu ia sampaikan dalam sebuah video yang tersebar di aplikasi Tiktok. Menurutnya tidak mungkin Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, justru menciptakan neraka untuk menyiksa hamba yang dicintai-Nya. Memahami konsep neraka seperti itu, menurut Syaiful adalah paradigma lama yang sudah usang dan harus ditinggalkan. Dalam video yang lain, Syaiful juga menyampaikan konsepsi dia tentang neraka. Baginya, neraka itu bukanlah masalah geografis, tapi kondisi psikologis. Karena itu menurutnya surga dan neraka juga adanya saat ini, saat kita masih hidup. Dia pun kemudian merujuk Al-Quran Surat Hud ayat 106.

Ayat itu berbunyi: Maka adapun orang-orang yang sengsara maka tempatnya di dalam neraka, di sana mereka mengeluarkan dan menarik nafas dengan merintih. Merujuk ayat itu, menurut Syaiful neraka ada di tempat saat manusia masih bernafas. Itu berarti saat ini, saat manusia masih hidup.

“Di surat yang sama ayat 107 bahkan Allah mengatakan mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi”. Ayat ini menurut Syaiful menegaskan kalau neraka itu ada justru saat langit dan bumi masih ada. Menjadi aneh ketika ada yang mengatakan kalau neraka ada setelah adanya kiamat. Sementara kiamat disebut sebagai hancurnya alam semesta. Pernyataan Syaiful tentang neraka ini tentu saja membuat banyak kalangan kaget, bahkan marah.

Karena itu, tidak sedikit yang menuduh Syaiful sesat. Walaupun ada juga sejumlah orang membuat video tandingan, membantah pendapat Syaiful. Misalnya dilakukan oleh akun Tiktok @Ahmadsharinthoriq. Akun ini membuat jawaban sejumlah alasan kenapa pendapat itu salah. Menurutnya, mereka yang tidak percaya adanya neraka itu telah menentang Al-Quran. Karena di dalam Al-Quran sangat banyak ayat-ayat yang membahas tentang neraka. Selain itu banyak juga diterangkan oleh hadits yang terpercaya.

Menurut akun ini, adanya neraka juga bagian dari keinginan Allah, sebagai dzat yang maha kuasa. Allah menciptakan neraka bukan untuk mendzolimi hamba-hambanya, tapi untuk menghukum orang-orang kafir dan orang-orang dzolim. Banyak orang dzolim yang telah berbuat jahat di dunia, tapi tidak mendapat balasan di dunia, di neraka itulah balasannya. “Bagaimana mungkin orang-orang dzolim itu tidak mendapat balasan, sedangkan dia telah merugikan banyak orang,” tegasnya. Alasan lainnya, katanya memang Allah punya sifat kasih sayang, tapi Allah juga maha Adil, kasih sayang tidak boleh dinafikan hanya karena kasih sayang.

Perbedaan pendapat terkait tentang surga dan neraka di Islam bukanlah hal baru. Secara umum, kebanyakan ulama berpendapat seperti apa yang disampaikan oleh akun Tiktok Ahmadsharinthoriq. Tapi, kalangan sufi banyak yang mendefinisikan berbeda dengan kebanyakan ulama lainnya. Ibnu Arabi bahkan menganggap neraka sebagai karunia. Pegiat Filsafat Islam Haidar Bagir juga menyebut neraka sebetulnya adalah surga. Yang membuat menjadi siksaan adalah kondisi jiwa.

Dia mengibaratkan seperti air dingin. Jika diminum orang yang sehat, dia akan membuat segar. Tapi kalau diminum orang yang sakit, dia akan menjadi siksaan. Jadi jangan buru-buru ya menuduh orang lain sesat, hanya karena berbeda pendapat tentang neraka atau surga.

Yuk beragama dengan saling menghargai!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img