Ada yang mengkhawatirkan dari pola asuh anak-anak di Indonesia nih. Kebanyakan orang tua tidak menganggap penting pengajaran toleransi. Sebaliknya, mereka nganggep penting pengajaran agama. Ini terlihat dari hasil survei King’s College London yang dilakukan 18 Mei 2023.
Btw, ada 11 sikap yang jadi indikator dalam penelitian ini. Yaitu: tidak egois, Imajinasi, sikap baik, rasa tanggung jawab, kepatuhan, hemat, kepercayaan agama, independensi, toleransi dan hormat ke orang Lain, determinasi dan kegigihan, serta kerja keras. Pada survei itu, para responden ditanya soal apa yang paling penting untuk diajarkan ke anak-anak di rumah. Hasilnya, 75 persen responden dari Indonesia bilang agama hal yang penting diajarin buat anak. Hasil ini menempatkan Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara yang nganggep agama sebagai penting. Sementara peringkat pertama diduduki Mesir.
Masalahnya, responden dari Indonesia tidak menganggap penting 3 hal lainnya yaitu toleransi, imajinasi, dan sikap tidak egois. Bayangkan, cuma 45 persen responden Indonesia yang menganggap toleransi itu penting untuk diajarkan ke anak-anak di rumah. Skor Indonesia bahkan lebih rendah dari Rusia (56 persen) dan Korea Selatan (51 persen). Skor Indonesia juga terutama rendah soal membiarkan anak untuk berimajinasi. Jumlah responden yang bilang imajinasi itu penting buat anak cuma 7 persen aja. Lalu soal mengajari anak tidak egois, presentasinya hanya 14 persen.
Ini menempatkan Indonesia berada di peringkat lima terbawah bersama Polandia, Jerman, Spanyol dan Korea Selatan. Pengajaran agama penting sih, tapi tidak menganggap penting pengajaran toleransi tentu masalah. Apalagi kita kan negara yang sangat beragam, baik suku, agama dan budayanya.
Ketika itu yang terjadi, maka itu pasti akan mengancam kebhinnekaan kita. Juga mengancam persatuan bangsa.
Yuk para orang tua, ajarkan toleransi sejak dini ke anak-anak kita!