Jakarta, PIS – Kalau di Sumatra Barat ada kewajiban berjilbab, di Bali ternyata ada larangan berjilbab. Waduh, kok jadi gini ya? Kasus di Bali ini terungkap gara-gara ada video satu menit yang diambil di sebuah sekolah negeri
Di video itu, sang guru bilang para murid harus menghormati adat istiadat di Bali. Apapun agama dan sukunya, mereka wajib memakai baju adat Bali. Emang sih guru itu nggak secara eksplisit bilang dilarang memakai jilbab bagi siswi muslim.
Tapi kalau pakai baju adat bali kan otomatis tanpa jilbab? Video ini sendiri diunggah pada 11 Maret 2023 lalu dan langsung diserbu ribuan komentar warganet. Yang mengecam bilang, tindakan guru itu intoleran
Tapi ada juga yang setuju, karena gimanapun masyarakat harus hormat sama kebudayaan dan adat istiadat setempat. Ternyata kasus pelarangan berjilbab di Bali bukan baru kali ini terjadi.
Pada 2014 lalu salah satu siswi SMAN 2 Denpasar, Anita Wardhana, dilarang menggunakan jilbab oleh pihak sekolah. Menurut data Pengurus Wilayah PII Bali 2014, ada 40 sekolah yang ngelarang siswinya berjilbab!
Ini jelas memprihatinkan. Ketika ada aturan wajib jilbab termasuk bagi siswi non-muslim di Padang, kita protes. Sekarang kalau di Bali ada larangan berjilbab, kita juga layak protes. Berjilbab atau tidak berjilbab adalah keputusan individual yang wajib dihormati.
Apapun alasannya, pemaksaan ataupun pelarangan berjilbab itu aksi intoleransi! STOP INTOLERANSI, HARGAI KEBERAGAMAN!