Pemeran Perempuan Rumah Produksi Film Porno di Jakarta Selatan Dibayar Lebih Murah

Published:

Masih inget kasus penggerebekan film porno di Jakarta? Ternyata ada diskriminasi dalam soal bayaran untuk pemeran film porno itu. Pemeran perempuan dibayar lebih kecil dibanding pemeran laki-laki.Itu terungkap dari 3 pemeran perempuan diperiksa pihak Polda Metro Jaya sebagai saksi. Mereka adalah Virly Virginia, Meli 3 gp, dan Chaca Novita. Mereka ngaku cuma dibayar 1 juta rupiah per sekali episode.

Padahal mereka dijanjiin sama sutradara bayaran sebesar 10 sampe 15 juta. Ini berbeda sama pengakuan beberapa pemeran laki-laki film porno. Mereka adalah RA, Fatra Ardianata, dan Bima Prawira. Mereka ngaku cuma bayar 2 juta per sekali episode. Mereka ngebantah dibayar 10 sampe 15 juta.

Bagi yang ngikutin kasusnya, Polda Metro Jaya menggerebek rumah produksi udah produksi 120 film porno di kawasan Jakarta Selatan. Polisi udah netapin 5 orang tersangka dalam kasus ini. Mulai dari sutradara, kameramen, editor film, sound engineering, dan sekertaris sekaligus talent.

Kasihan ya nasib para pemeran perempuan di rumah produksi film bokep itu. Udah dieksploitasi, bayaran mereka pun lebih rendah dari pemeran laki-laki. Petinggi rumah produksi itu jelas-jelas ngelakuin tindak diskriminatif. Kaum perempuan, jangan mau ya terjebak tawaran pekerjaan yang terlihat menjanjikan. Kalau ujungnya cuma pengen mengeksploitasi secara seksual. Semoga para pelaku dihukum seberat-beratnya.

BERANTAS PORNOGRAFI, STOP EKSPLOITASI KAUM PEREMPUAN!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img