Pendeta Gilbert Bilang Sertifikasi Halal Itu Bukan Islamisasi

Published:

Pendeta Gilbert Lumoindong kasih dukungan soal sertifikasi halal. Katanya, sertifikasi halal itu bukan bentuk islamisasi. Ini dia sampein saat mendatangi kantor Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pada 17 Desember lalu. Gilbert juga menemui Kepala BPJPH, Haikal Hassan alias Babe Haikal, untuk menyampaikan pendapatnya terkait sertifikasi halal. Menurut Gilbert, konteks ”halal” itu untuk semua umat, bukan cuma umat Muslim aja. Makanya sertifikasi halal ini jangan jadi momok yang menakutkan buat semua orang, terutama para pengusaha. Menurutnya, halal bukanlah islamisasi tapi berbicara soal makanan. Artinya, bukan cuma persoalan mana yang boleh dikonsumsi dan mana yang nggak, tapi juga harus memperhatikan kesehatan, kebersihan, juga prosesnya. Makanya Pendeta Gilbert mengingatkan Babe Haikal agar proses sertifikasi halal harus dilakukan dengan sebaik dan sesehat mungkin. Pendeta Gilbert tambahin, halal bukan ancaman tapi kenyamanan. Ia juga menjelaskan di dalam agama Kristen ada juga kelompok yang melarang makan darah.

Orang Kristen juga dilarang memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala. Babe Haikal ucapin terima kasih atas dukungan Pendeta Gilbert. Dia juga berterima kasih atas masukan Pendeta Gilbert bahwa sertifikasi halal bukan cuma soal islamisasi, tapi kualitas produk serta kesehatan dan kebersihannya. Termasuk memperlakukan binatang dengan baik, mengasah pisau untuk menyembelih agar tajam, dan tidak menyakiti hewan yang akan disembelih.

Apa yang disampaikan Pendeta Gilbert perlu kita apresiasi dan dukung loh. Masalahnya, kebijakan sertifikasi halal di lapangan bagi para pengusaha nggak sesederhana itu. Pada 25 Oktober lalu Babe Haikal bilang semua produk itu harus disertifikasi halal, termasuk laptop, kulkas, shampo, deterjen, bahkan sisir. Kalo para pengusaha belom mengurus sertifikasi, semua produk akan ditarik dari peredaran dan BPJPH akan mencabut izin usahanya, katanya. Kebijakan ini sempat dikritik mantan Menkopolhukam, Mahfud MD.

“Masak, semua yg dijualbelikan harus pakai sertifikasi halal? Bagaimana kalau membeli kambing, ayam, laptop, buku dll?” tanyanya.
Tapi pada 29 Oktober dia bilang lagi: “Keliru kalau kemudian ada yang bilang laptop dan semacamnya juga perlu disertifikasi halal. Itu penafsiran yang tidak benar.” . Loh, kok pernyataannya ini kesannya labil dan gampang berubah? Kan Babe Hakal sendiri yang bilang semua produk harus punya sertifikat halal, tapi kenapa kemudian dia bilang laptop dan semacamnya nggak perlu disertifikasi halal? Kalaupun pada akhirnya sertifikasi halal diperlukan, prosesnya jangan dipersulit.

Bisa dimulai dengan menyederhanakan proses sertifikasi dengan memperbanyak jalur digital atau layanan one-stop service. Juga memberikan subsidi atau insentif kepada UMKM untuk mendorong kepatuhan tanpa merasa terbebani. Sertifikasi halal itu bukan cuma soal label, tapi juga peluang besar untuk menumbuhkan
perekonomian Indonesia bersama.

Yuk, dorong sistem sertifikasi halal yang lebih simpel, transparan, dan ramah bagi semua pelaku usaha!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img