Kasus pelecehan seksual di jalan terjadi lagi. Terbaru, korbannya seorang pengemudi ojek online (ojol). Jadi, baru-baru ini korban curhat melalui akun Twitter-nya @maspimen. Korban cerita, dia beberapa kali jadi korban pelecehan seksual yang dilakukan penumpangnya laki-laki.
Dia sih nggak peduli orientasi seksual penumpangnya yang melakukan pelecehan seksual itu. Yang mau ditekankan korban, pelecehan seksual harus dilawan tanpa pandang bulu. Sayangnya, kata korban, perusahaan tempatnya bekerja nggak nyediain pilihan alasan pelecehan seksual di halaman penilaian pengemudi.
Korban juga bilang, kalau boleh milih dia lebih mau mengangkut penumpang perempuan. Itu dianggapnya lebih aman dibanding mengangkut penumpang laki-laki yang mungkin punya niat jahat.
Curhatannya itu belakangan viral. Banyak pengemudi ojol yang merespons. Bahkan nggak sedikit yang juga ngaku pernah mengalami hal yang sama. Tapi, sayangnya, pengemudi ojol itu melawannya dengan cara kekerasan. Akibatnya mereka dipecat.
Perusahaan Gojek juga ikut merespons curhatan korban. Kata Senior Vice President Corporate Affairs Gojek, Rubi W Purnomo, Gojek akan menindaklanjuti serius setiap laporan dugaan tindakan asusila, kekerasan, dan pelecehan seksual. Gojek menyebut siap menawarkan pendampingan psikis kepada korban.
Juga mendukung dan siap bekerjasama dengan aparat jika korban melaporkan secara hukum. Mudah-mudahan nggak ada lagi yang jadi korban pelecehan seksual, baik penumpang maupun pengemudi. Tapi kalau pelecehan seksual terjadi, korban dan saksi mata berani bersuara dan melaporkannya.
Yuk, lawan kekerasan seksual!